Ahad 08 Sep 2019 12:10 WIB

Gubernur Prihatin Generasi tidak Bisa Baca Alquran

Rumah tahfidz Alquran akan didorong hingga ke pelosok desa

Membaca Alquran (Ilustrasi)
Foto: Republika TV
Membaca Alquran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru merasa prihatin karena masih ada generasi penerus yang belum bisa membaca Alquran. Padahal kitab suci tersebut merupakan tuntunan bagi umat Islam.

"Oleh karena itu, kita ingin membangkitkan kembali agar anak anak sekarang ini mencintai Alquran," kata Gubernur yang diwakili Kepala Dinas Sosial Sumsel Rosyidin Hasan saat peringati Tahun Baru Islam di Masjid Baiturrahman Bukit Baru II Palembang, Sabtu (8/9) malam.

Baca Juga

Dalam membangkitkan generasi penerus cinta Alquran itu sekarang Gubernur mendorong rumah Tahfidz hingga ke pelosok desa. "Bahkan Gubernur menargetkan semua desa memiliki rumah Tahfidz," ujar dia.

Rumah Tahfidz dalam arti bukan mengutamakan fisik berbentuk bangunan saja tetapi belajar mengaji di masjid itu termasuk dalam arti yang luas. Begitu juga di Masjid Baiturrahman ini pengajian yang dilaksanan juga bisa dikategorikan sebagai rumah Tahfidz.

Yang jelas Gubernur menginginkan Sumsel maju dengan kualitas sumber daya manusia berkualitas memiliki keimanan tinggi. Apalagi Gubernur Sumsel telah diberi penghargaan dari BKPRMI Pusat dalam memajukan masyarakat antara lain cinta Alquran tersebut.

Oleh karena itu harus didukung bersama sehingga Sumsel maju untuk semua semakin terwujud.

Sementara Ketua Masjid Baiturrahman Suhadi mengatakan, masjid tersebut telah memiliki rumah Tahfidz. Begitu juga kesenian ibu - ibu telah terbentuk dalam memakmurkan masjid, tambah dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement