Ahad 08 Sep 2019 19:28 WIB

Produksi Padi Kampung Panauwan di Garut Menurun

Produksi padi menurun akibat serangan hama.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolanda
Petani memanen padi sebelum masanya untuk menghindari serangan hama  ulat di Kampung Panauwan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul,  Kabupaten Garut, Jumat (6/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Petani memanen padi sebelum masanya untuk menghindari serangan hama ulat di Kampung Panauwan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Produksi padi di Kampung Panauwan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, mengalami penurunan. Lahan sawah seluas 40 hektare di kampung itu yang biasanya 200 ton, dengan asumsi per hektare memghasillan 5 ton padi, produksinya menurun 30 persen dalam masa panen kali ini. Salah satu penyebab penurunan produksi itu disebabkan serangan hama ulat grayak.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengakui memang ada keluhan dari para petani, ketika hendak panen ada serangan ulat. Serangan itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Ia menyebut, dinas sudah melakukan langkah antisipasi dengan memberikan penyuluhan. 

"Ini bisa diatasi dengan alami menggunakan bebek untuk mengusir ulat. Petani juga sudah melakukan itu," kata dia, Ahad (8/9).

Selain itu, lanjut dia, petani juga dianjurkan menggunakan pestisida nabati untuk mengusir ulat. Itu sudah disampaikan ke petani, tapi hal itu tak juga membantu menyelamatkan tanaman padi. Pasalnya, pestisida nabati disemprotkan ke padi yang masih berumur muda, bukan yang hendak dipanen.