Ahad 08 Sep 2019 21:01 WIB

Kapolri Dorong Pendirian Sekolah Pertanian di Jayawijaya

Petani Jayawijaya bisa memproduksi hasil pertanian dan peternakan dalam jumlah besar.

Red: Andi Nur Aminah
Petani Menujukkan padi hasil panen dengan menggunakan mesin Combine Harvester di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (13/2).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petani Menujukkan padi hasil panen dengan menggunakan mesin Combine Harvester di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua, Senin (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  WAMENA -- Tokoh Agama di Jayawijaya, Provinsi Papua, Esmon Walilo mengatakan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mendorong pendirian sekolah pertanian seperti SMK Pertanian dan Politeknik Pertanian di daerah itu. Tujuannya untuk memajukan sektor pertanian sekaligus mengurangi pengangguran agar tingkat kriminalitas berkurang.

Pendeta Esmon Walilo saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Ahad (8/9) mengatakan Kapolri menyampaikan dorongan tersebut pada pertemuan dengan para tokoh di Jayawijaya Sabtu, (7/9). "Kapolri usulkan harus dibuat dan akan berbicara dengan menteri terkait untuk datang survei di sini," katanya.

Baca Juga

Kapolri menyampaikan gagasan itu karena menurut dia petani Jayawijaya bisa memproduksi hasil pertanian dan peternakan dalam jumlah besar. Nantinya keinginan petani dan peternak di Jayawijaya untuk mengembangkan usahanya itu, sebagai akibat adanya sekolah pertanian di daerah itu.

"Karena menurut kapolri Wamena lebih subur daripada Selandia Baru, yang hanya negara kecil namun bisa impor sampai ke Indonesia," katanya.

Kapolri yakin pembukaan sekolah pertanian dan peternakan bisa mengurangi angka pengangguran di Jayawijaya. Sebelumnya Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengapresiasi kelompok tani yang memiliki niat untuk mempertahankan pangan lokal.

Jhon mengatakan dua tahun terakhir pemerintah terus memberikan pendampingan agar petani terus membudi dayakan sektor pertanian. "Kami juga menyarankan bantuan peralatan seperti cangkul, parang serta uang. Kita beri bantuan sedikit sebab kalau kita langsung berikan yang banyak belum tentu mereka bisa lanjut buka lahan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement