REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petenis nomor satu dunia Marat Safin percaya Daniil Medvedev sangat berpeluang menggulingkan petenis unggulan kedua Rafael Nadal pada final di Flushing Meadows, Senin (9/9) WIB. Medvedev dan Nadal akan bertarung untuk memperebutkan gelar juara Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka di Arthur Ashe Stadium, New York.
Apabila Nadal memenangi final nanti, maka itu akan menjadi gelar grand slamnya yang ke-19. Sedangkan bagi Medvedev, itu akan menjadi gelar pertamanya.
Menurut Safin, Medvedev adalah pemain yang punya mental kuat dan sedikit rasa takut. Petenis Rusia itu juga mendapatkan lebih banyak momentum baik. Sementara Nadal adalah petenis kidal dan bermain di bawah tekanan untuk meraih juara grand slam. Alasan itu cukup kuat bagi Medvedev untuk menang.
"Dia bisa menang. Daniil sudah berada di level itu. Dia tidak takut dengan Nadal," kata Safin seperti dikutip laman Tennis World. "Nadal juga lebih berumur dan mempunyai tekanan. Tak mudah bagi Nadal sebagai petenis kidal. Hasil final nanti, jika kalah, itu tak jadi beban bagi Medvedev. Dua pertandingan sebelumnya adalah yang paling sulit, tapi kemudian bisa lebih mudah."
Safin mengatakan, Daniil bisa menjatuhkan Nadal karena postur tubuhnya yang lebih tinggi serta kemampuan memukul dan melempar bola yang baik.
Dengan demikian, menurut mantan petenis asal Rusia ini, Medvedev mempunyai peluang menjadi salah satu petenis terbaik Rusia setelah tujuh penampilannya di final menunjukkan betapa solidnya dia secara mental. "Taktik bermain dia bagus. Jelas dia masih bisa meningkatkan cara bermainnya."
Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Safin berbanding terbalik dengan pernyataan mantan petenis nomor satu Inggris, Tim Herman. Herman mengatakan bahwa Medvedev sudah cukup beruntung jika dia bisa memenangkan satu set saja saat berhadapan dengan legenda tenis, Nadal. "Daniil menghadapi lawan yang sangat sulit," katanya.