REPUBLIKA.CO.ID, MERSIN— Penggalian arkeologi pemukiman kuno Yumuktepe Hoyuk (tumulus) yang berasal dari 7.000 tahun sebelum Masehi yang ada di Kota Mersin, Selatan Turki tengah berlangsung.
Profesor arkeologi dari Universitas Lecce Italia yang memimpin penggalian, Isabella Caneva, mengatakan penggalian tersebut akan berlangsung selama satu bulan kedepan.
Dia mengatakan, jumlah pekerja yang terlibat dalam melakukan penggalian di situs itu pun bertambah dari 18 orang menjadi 30 orang.
“Pemukiman pertama di Yumuktepe dibuat pada 7.000 SM yang berlanjut tanpa adanya gangguan hingga abad ke-14. Menjadikannya pemukiman terlama,” kata Caneva seperti dilansir Anadolu Agency pada Ahad (8/9).
Caneva menekankan pentingnya situs tersebut. Selama berabad-abad, wilayah itu digunakan sebagai kastil. Saat ini menurut Caneva para peneliti sedang mencoba memahami struktur, administrasi dan militer pada periode tersebut. “Kami ingin memahami masyarakatnya dan struktur organisasinya,” katanya.
Caneva juga mengungkapkan dil ain sisi tumulus terdapat kaitan dengan periode Chalcolithic dan di sisi lain era neolitik.
Yumuktepe Hoyuk sudah menjadi rumah bagi banyak peradaban. Sebelumnya di wilayah itu kerap ditemukan tengkorak dari zaman Het dan artefak lainnya periode Neolitik.