REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah berdiskusi membahas soal menteri untuk pemerintahan mendatang. Hasto mengatakan, saat ini struktur kabinet terus mengalami penyempurnaan.
"Dialog sudah dilakukan, struktur kabinet sudah diputuskan, meskipun penyempurnaan masih dilakukan," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (9/9).
Hasto melanjutkan, struktur kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sebenarnya sudah dalam tahap finalisasi. Namun, dia mengatakan, keputusan akhir akan bergantung pada dialog antara Presiden dengan para ketua umum partai politik.
"Serta momen tepat usai pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang," ujarnya.
Hasto melanjutkan, dalam konteks itu mekanisme di PDIP menyebutkan bahwa finalisasi akan dilakukan antara Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri. Termasuk, katanya, pembicaraan menyangkut calon-calon menteri yang berasal dari PDIP.
Meski demikian, dia mengaku masih belum bisa membocorkan nama-nama calon menteri yang akan membantu kinerja presiden karena masih dalam proses dialog. Artinya satu pertemuan takkan bisa menyelesaikan masalah struktur dan penempatan nama di kabinet.
Alasannya, lanjut Hasto, yang dilakukan itu menyangkut sebuah disain besar demi membawa kemajuan bagi Indonesia Raya. Dia mengatakan, dialog pun akan dilakukan dengan melibatkan ketua umum partai lainnya.
"Kami juga menyadari setiap partai juga memiliki target-target politik di dalam menempatkan jabatan. Di situlah dialog itu dilakukan. Dan Pak Jokowi memiliki hak prerogatif untuk itu," kata Hasto.
Menurutnya, yang jelas berakhirnya dialog itu akan terjadi ketika akhirnya Presiden Jokowi mengumumkan kabinet. Dan itu terjadi setelah pelantikan pada 20 Oktober mendatang. "Kami memang mengharapkan pengumuman itu sesuai dengan tata pemerintahan yang baik, dilakukan setelah presiden dan wakil presiden terpilih dilantik oleh MPR," kata Hasto.
Di periode kedua pemerintahan Jokowi, Hasto mengatakan, PDIP berharap bisa meningkatkan kerja sama seluruh elemen pemerintahan dan partai politik. Apalagi, lanjutnya, Presiden Jokowi akan menaruh perhatian utama kepada peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
PDIP, dia mengungkapan, terus melakukan konsolidasi partai agar siap untuk mendukung kebijakan presiden. Partai, dia mengatakan, akan berada di depan memimpin pergerakan rakyat di dalam peningkatan SDM. "Dan tentu saja hal itu membutuhkan koordinasi yang baik dengan pemerintahan," ucapnya.
Sebelumnya, struktur kabinet yang akan membantu Presiden Jokowi dalam periode kedua pemerintahan sudah final disusun. Menurut Presiden Jokowi, daftar kabinet tinggal diumumkan dengan komposisi 55 persen profesional dan 45 persen dari partai politik.
Selain didominasi profesional, kabinet Jokowi juga akan ada menteri yang berusia di bawah 30 tahun yang bukan berasal dari unsur partai politik. Menteri muda ini rencananya juga akan memimpin kementerian lama.