REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis Spanyol Rafael Nadal mengalahkan Rusia Daniil Medvedev 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, dan 6-4 dalam laga final untuk meraih gelar US Open/AS Terbuka keempatnya sekaligus gelar grand slam ke-19, Senin (9/9) WIB. Kemenangan itu membuatnya kurang satu gelar grand slam untuk menyamai rekor sepanjang masa Roger Federer.
Sudah menjadi raja di lapangan tanah liat, petenis Spanyol itu menjadi master di lapangan keras Flushing Meadows New York dua pekan ini. Namun, ia harus bekerja keras untuk mengalahkan petenis Rusia itu.
Dikutip dari Reuters, Senin, petenis kidal berusia 33 tahun itu menjadi petenis tertua kedua yang menjadi juara US Open pada era profesional di bawah petenis Australia Ken Rosewall, yang berusia 35 tahun ketika meraih gelar pada 1970.
Sementara tunggal putri mempunyai empat juara grand slam berbeda musim ini. Pemain lama Nadal, Federer, dan Novak Djokovic terus menguasai sektor tunggal putra setelah Big Three tersebut bergabung memenangi 12 turnamen besar terakhir.
Nadal, petenis peringkat dua dunia, menambahkan gelar US Open setelah juara pada 2010, 2013, dan 2017. Nadal, yang mencapai pertandingan final US Open kelima dan final grand slam ke-27 adalah petenis putra pertama yang meraih lima gelar besar setelah berusia 30 tahun.
Dikutip dari AFP, Nadal, yang meningkat rekornya menjadi 22-12 dalam pertandingan lima set, hanya kehilangan satu pertandingan grand slam dari lebih dari 200 kali ketika ia telah memenangi dua set pertama. Kekalahan itu terjadi di tangan petenis Italia Fabio Fognini pada putaran ketiga US Open 2015.
Dalam waktu empat jam 50 menit, pertandingan tersebut berakhir kurang empat menit dari menyamai final terlama dalam sejarah US Open dibanding kemenangan Mats Wilander pada 1988 dan gelar 2012 yang diperoleh Andy Murray. Ini merupakan gelar grand slam kedua tahun ini bagi Nadal setelah meraih mahkota French Open ke-12nya pada Juni lalu.
Nadal, yang memenangi satu-satunya pertemuan sebelumnya dengan Medvedev pada final Montreal bulan lalu, jarang tampak terancam setelah dipatahkan servisnya pada awal pertandingan. Petenis Spanyol itu memperpanjang kemenangan beruntunnya atas para petenis Rusia menjadi 20 pertandingan sejak kalah dari Nikolay Davydenko pada semifinal di Doha 2011.