Senin 09 Sep 2019 11:34 WIB

Oktober, Burgerkill Helat Adamantine American Tour

Burgerkill akan melawat ke-16 kota dalam rangkaian Adamantine American Tour.

Band Burgerkill asal Bandung
Foto: IST
Band Burgerkill asal Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Grup musik beraliran metal core Burgerkill akan mengadakan tur di Amerika Serikat dalam Adamantine American Tour 2019 pada 16-31 Oktober mendatang. Burgerkill akan melawat ke-16 kota, termasuk Philadephia, Washington DC dan New York.

"Pas tahun lalu harusnya tur dari Eropa lanjut ke Amerika," tutur Vicky Mono, vokalis Burgerkill, kepada wartawan di sela acara Soundrenaline 2019 di kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali, Ahad (8/9).

Penundaan tur Burgerkill ke AS setelah Eropa terjadi lantaran terkendala persoalan administrasi. Pada akhir 2018, Burgerkill bersama grup Deadsquad menyambangi sejumlah kota di Eropa dalam rangkaian tur konser "Super Invasion 2018".

Negara yang mereka kunjungi meliputi Perancis, Belgia, Belanda, Ceko, Jerman, Polandia, Swiss, hingga Austria. Burgerkill mengenang perbedaan yang mencolok antara festival musik mancanegara dan festival musik lokal.

"Pengalaman di Jerman, mereka semua rata-rata dari sisi hospitality dipersiapkan matang. Jadi di sana, enggak khawatir ini dan itu," ujar pemain drum Putra Ramdan yang menambahkan acara berlangsung tepat waktu sesuai jadwal.

Dari sisi keamanan, Vicky mengatakan jumlah petugas keamanan festival musik yang pernah mereka datangi di luar negeri rata-rata tidak sebanyak di Indonesia.

"Dari audiensnya sudah tertib," ujar dia.

Burgerkill adalah salah satu musisi yang rajin tampil dalam festival musik Soundrenaline. Mereka bahkan bergurau lebih mudah untuk menghitung berapa kali tidak tampil dalam festival yang sudah menginjak usia 17 tahun itu.

Salah satu pengalaman yang masih diingat para personel Burgerkill selama tampil dalam Soundrenaline adalah pada penyelenggaraan bertahun-tahun lalu saat festival masih digelar di Jakarta. Waktu itu, Vicky terjatuh dari panggung karena tidak sempat melihat bentuk panggung.

"Di stage ada 'lidah' lagi, ada kayak rel. Sebelumnya, ada band yang drumnya pakai rel itu. Kami enggak ada sound check, enggak tahu kondisi. Pas lagi lari enggak kelihatan ada rel, lalu jatuh ke bawah," kata Vicky yang menambahkan kejadian itu juga dialami oleh Roy dari Boomerang.

Menurut Burgerkill, kehadiran festival-festival musik seperti Soundrenaline bukan sekadar ajang untuk memuaskan hasrat penikmat musik, melainkan untuk mendokumentasikan musik-musik masa kini demi masa depan.

"Festival seperti itu penting karena main musik bukan buat kami saja, tapi untuk musisi selanjutnya. (Festival musik jadi) dokumentasi buat generasi berikutnya biar bermusik semakin semangat," ujar Ramdan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement