REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO — Film dokumenter terbaru karya Lauren Greenfield menyoroti Imelda Marcos, mantan ibu negara Filipina. Tak hanya mengenai Imelda yang dikenal sebagai seorang istri dari Ferdinand Marcos, namun lebih jauh adalah tentang tuduhan korupsi yang ada di negara itu pada masa kekuasaan mereka.
Film dokumenter tentang Imelda akan diputar di Toronto International Film Festival (TIFF) di Kanada pada 9, 11, dan 12 September. Greenfield juga menjawab sejumlah pertanyaan mengenai karakter-karakter dalam film yang dibuatnya, termasuk peran keluarga, kerabat, bahkan lawan dan korban kekejaman Pemerintah Filipina di masa kepemimpinan Marcos.
Selama empat tahun proses pembuatan film dokumenter ini, Greenfield harus banyak menggali mengenai hal-hal terkait. Bahkan, di saat itu, ia merasa sulit untuk mengambil keterangan dari sumber yang terpercaya.
Hasilnya, Greenfield menemukan sejumlah fakta mengenai Imelda yang saat ini berusia 90 tahun bersama dengan keluarganya masih terlibat dalam pemerintahan. Imelda dan keluarganya terungkap masih memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar di Filipina, beberapa dekade setelah ia tidak lagi menjadi ibu negara, bahkan telah dikecam dengan tuduhan korupsi hingga miliaran uang negara.
“Saya pikir dia (Imelda) berbeda sebagai karakter dan saya membayangkan bahwa ia adalah mantan permaisuri dan mungkin seseorang akan bercermin di masa tuanya, bahwa akan ada cerita mengenai penebusan kesalahan,” ujar Greenfield dilansir Hollywood Reporter, Senin (9/9).
Film dokumenter ini akan dirilis secara internasional oleh Dogwoof. Namun, Greenfield tidak mengatakan apakah mungkin karyanya akan ditayangkan di Filipina.
Imelda dan keluarga Marcos juga belum memberikan komentar mengenai film tersebut. Bahkan, nampaknya mereka telah tidak mempedulikan isi dari film tersebut, sekalipun isinya makin membperburuk citra publik terhadap mereka.
Imelda Marcos adalah istri dari Ferdinand Marcos yang menjabat sebagai presiden Filipina pada 30 Desember 1965 hingga 25 februari 1986. Selama masa kepemimpinan sang suami yang dikenal sebagai diktator, Imelda juga berperan dalam berbagai dugaan kesewenang-wenangan terhadap banyak orang di negara itu.
Imelda juga dikenal sebagai sosok yang memiliki gaya hidup mewah, dengan koleksi ribuan sepatu dan berbagai barang bermerek yang dimilikinya.
Namun, Marcos pada akhirnya diturunkan dari jabatan setelah terpilih untuk keempat kalinya dalam sebuah pemilu yang diduga penuh kecurangan pada 1986. Ia bersama Imelda melarikan diri ke Hawaii, Amerika Serikat (AS). Namun, di sana, ia dituduh menggelapkan uang negara dan melakukan pinjaman luar negeri untuk kepentingan pribadi bersama kroni-kroninya.