Senin 09 Sep 2019 15:43 WIB

Kontra Kosovo, Southgate: Ujian Berat Timnas Inggris

Kosovo mampu bersaing dengan tim-tim yang lebih mapan, seperti Ceska dan Bulgaria.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Gareth Southgate (tengah) bersama timnas Inggris.
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Gareth Southgate (tengah) bersama timnas Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Inggris melenggang mulus dalam upaya melangkah ke putaran final Piala Eropa 2020. Tiga kemenangan beruntun, ditambah torehan 14 gol, dan hanya sekali kebobolan, mewarnai laju impresif the Three Lions di Grup A kualikasi Piala Eropa 2020.

Namun, ujian sesungguhnya baru akan dihadapi Inggris kala menerima lawatan Kosovo di Stadion Saint Mary, Southampton, Rabu (11/9) dini hari WIB. Dengan bermodal sejumlah pemain muda, Inggris membuka langkah di babak kualifikasi Piala Eropa 2020, dengan kemenangan besar atas Ceska, 5-0, Maret lalu.

Laju positif ini pun berlanjut saat Inggris membungkam Montenegro, 5-1. Kemudian, membekap Bulgaria, 4-0, akhir pekan lalu.

The Three Lions bertengger di peringkat teratas klasemen sementara Grup A babak kualifikasi Piala Eropa 2020, dengan raihan sembilan poin. Sementara di posisi kedua, ada Kosovo yang terus mengintai dengan hanya mengantongi selisih satu poin dari Inggris setelah memainkan empat laga. Harus diakui, keberhasilan Kosovo bertengger di peringkat kedua klasemen sementara menjadi kejutan tersendiri di Grup A.

Kosovo ternyata mampu bersaing dengan tim-tim yang lebih mapan, seperti Ceska dan Bulgaria. Bahkan, dari semua kontestan di Grup A, Kosovo menempati peringkat FIFA paling rendah, yaitu berada di peringkat 120. Tidak hanya itu, bersama Gibraltar, Kosovo merupakan anggota termuda Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) tersebut. Meraih kemerdekaan dari Serbia pada 2008, Kosovo baru diterima sebagai anggota resmi FIFA pada 2016.

Seiring dengan diterimanya Kosovo sebagai anggota FIFA, performa tim berjuluk the Dardanians itu terus meningkat. Dalam 15 laga terakhir di semua ajang, Kosovo tidak terkalahkan, dengan memetik 10 kemenangan dan lima hasil imbang. Di laga terakhir, Kosovo sukses menundukan Ceska, 2-1, setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Semua catatan apik Kosovo ini disadari sepenuhnya oleh pelatih Inggris, Gareth Southgate. Alhasil, Southgate menyebut, peringkat yang ditempati Kosovo di ranking FIFA bukanlah jaminan laga kontra the Dardanians itu bakal berjalan mudah.

Bahkan, Southgate menyatakan, Kosovo memiliki peluang untuk memberikan kejutan. Layaknya Kroasia kala baru bergabung bersama FIFA pada 1992 dan akhirnya finis di tempat ketiga di gelaran Piala Dunia 1998.

''Sebagai negara yang baru terbentuk, mereka memiliki semangat. Itu mengingatkan saya kepada Kroasia pada 1998 silam. Saya terkesan dengan cara mereka bermain, dari segi taktik atau pun materi pemain. Mereka juga datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah kemenangan di laga terakhir. Ini menjadi ujian yang berat buat kami,'' kata Southgate seperti dikutip Express, Senin (9/9).

Kendati begitu, Inggris bukan tanpa modal. Selain faktor tuan rumah dan catatan apik di tiga laga awal, Inggris memiliki skuat yang cukup dalam dengan kualitas pemain yang hampir merata serta didukung usia yang relatif masih muda. Di lini depan, selain sudah memiliki Raheem Sterling dan Marcus Rashford, Inggris juga memiliki Jadon Sancho dan Alex Oxlade Chamberlain. Pun di lini tengah, ada nama-nama seperti Mason Mount dan Harry Winks.

Southgate pun menegaskan, semua pemain di skuat the Three Lions harus mampu membuktikan kualitas untuk bisa dipilih sebagai starting line-up. Kompetisi untuk bisa mendapatkan tempat di tim utama menjadi motivator terbaik buat para pemain. "Ini situasi yang cukup menyehatkan buat tim ini dan yang terpenting adalah hasil yang bisa kami raih di laga berikutnya,'' jelas pelatih berusia 49 tahun itu seperti dikutip The Guardian.

Kendati begitu, menilik lawan yang akan dihadapi, Southgate dikabarkan tidak mau mengambil risiko dan tetap menurunkan starting line-up yang relatif sama seperti saat mengalahkan Bulgaria. Kabarnya, satu-satunya perubahan yang dilakukan Southgate adalah mengganti Kieran Tipper dengan Alexander Trent-Arnold di posisi bek kanan. Ini dilakukan demi memberikan kesegaran dalam permainan Inggris.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement