Selasa 10 Sep 2019 04:50 WIB

India Bersedia Turunkan Bea Masuk Produk Olahan Sawit RI

Pada 2018 India merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia.

Red: Nidia Zuraya
Kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak goreng dan diekspor ke berbagai negara
Foto: Humas Kementan
Kelapa sawit yang akan diolah menjadi minyak goreng dan diekspor ke berbagai negara

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita mengatakan India sudah menjanjikan akan menurunkan bea masuk untuk produk olahan kelapa sawit yang telah disuling (Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil/ RBDPO) asal Indonesia. Dengan penurunan ini maka tarif bea masuk produk Indonesia setara dengan bea masuk produk serupa dari Malaysia.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dari pertemuan bilateral Enggartiasto dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Piyush Goyal di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (Asean Economic Ministers' Meeting/AEM) ke-51 di Bangkok, Thailand pada 5-11 September 2019.

Baca Juga

Enggartiasto di sela Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (Asean Economic Ministers' Meeting/AEM) ke-51 di Bangkok, Thailand, pada Senin (9/9), mengatakan Menteri Perdagangan dan Perindustrian India Piyush Goyal menjanjikan akan mengupayakan penurunan tarif itu dilaksanakan pada tahun ini.

Dengan begitu, bea masuk RBDPO asal Indonesia akan setara dengan Malaysia menjadi 45 persen atau menurun lima persen dari tarif sebelumnya. India memang memberikan keringanan bea masuk RBDPO kepada Malaysia karena kedua negara itu memiliki perjanjian perdagangan India and Malaysia Implement Comprehensive Economic Cooperation Agreement (IMCECA).