Senin 09 Sep 2019 22:28 WIB

Tim Pelajar DKI Jakarta Raih Juara Kedua Olimpiade di Moskow

Olimpiade diikuti oleh 45 kota besar dunia dari 32 negara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pelajar melakukan aktifitas belajar di ruang publik. (Ilustrasi)
Foto: Thoudy Badai
Sejumlah pelajar melakukan aktifitas belajar di ruang publik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tim Pelajar DKI Jakarta berhasil meraih prestasi di Moskow. Mereka berhasil  meraih posisi kedua sebagai tim terbaik pada the IV International Olympiad of Metropolises (IOM) di Moskow yang berlangsung 1-6 September 2019.

Selain Jakarta, terdapat delapan kota lainnya yang menepati posisi kedua, yaitu Belgrade, Minsk, Sofia, Krakow, Zagreb, Hanoi, Hong Kong, dan Istanbul. Posisi pertama ditempati Moskow, St. Petersburg, dan Shanghai. Sedangkan posisi ketiga diraih peserta dari 15 kota, taitu Yerevan, Lima, Budapest, Baku, Kishinev, Almaty, Beijing, Harbin, Innsbruck, Bishkek, Banja Luka, Bratislava, Chengdu, Leipzig, dan Dresden.

Baca Juga

Mark Soesanto, salah satu peserta Tim Pelajar DKI Jakarta mengatakan senang mengikuti olimpiade ini. Menurutnya IOM menjadi kesempatannya bertemu dengan para peserta dari berbagai kota di dunia, saling mengenal satu sama lainnya, termasuk budayanya adalah suatu pengalaman yang tidak terlupakan.

“Keikutsertaan pada olimpiade ini sangat bagus untuk mengukur sejauh mana kemampuan kita dibanding para peserta dari kota atau negara lain”, kata Mark Susanto yang mempersembahkan medali perunggu dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, Senin (9/9).

Olimpiade diikuti oleh 45 kota besar dunia dari 32 negara dari Eropa, Afrika, Amerika dan Asia. Kota-kota yang ikut serta tersebut adalah kota yang memiliki hubungan dan kerja sama dengan kota Moskow dalam bentuk kota kembar (sister city). Dari Asia Tenggara hanya diikuti oleh Jakarta dan Hanoi. Olimpiade memperlombakan 4 bidang disiplin ilmu, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Informatika yang masing-masing bidang diikuti dua peserta dari tiap kota.

Pada kategori perorangan, Tim Pelajar DKI Jakarta yang terdiri dari 8 pelajar berhasil meraih 8 medali, yaitu 4 medali perak dan 4 medali perunggu. Keempat medali perak berasal dari bidang Matematika (2 medali), Kimia (1 medali), dan Informatika (1 medali). Sedangkan empat medali perunggu lainnya dari cabang Fisika (2 medali), Kimia (1 medali), dan Informatika (1 medali).

Peserta Tim Pelajar DKI Jakarta tersebut adalah Gabriela Erin Mariangel (SMA BPK 1 Penabur) dan Steven Fernaldy Tanno (SMAK BPK 6 Penabur) untuk bidang Matematika. Fadli Januar (SMANU MH Thamrin) dan Rayhan Danendra Wiracalosa (SMAN 14 Jakarta) untuk bidang Fisika.

Di bidang Kimia diwakili oleh Leon Ritchie Salim (SMA Springfield) dan Mark Soesanto (SMAK BPK 1 Penabur). Sedangkan Rama Aryasuta Pengestu (SMA Kanisius) dan Nabil Ibadurrahman Ervatra (SMANU MH Thamrin) memperkuat bidang Informatika.

Sularno dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang turut mendampingi Tim Pelajar DKI Jakarta pada IOM ini berharap DKI Jakarta dapat berpartisipasi secara berkesinambungan pada olimpiade ini. Selain untuk lebih mempererat hubungan Jakarta dan Moskow, keikutsertaan ini juga untuk menumbuhkan wawasan peserta dalam berbagai bidang disiplin ilmu.

Keikutsertaan Tim Pelajar DKI Jakarta didukung juga oleh KBRI Moskow. Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi bahkan memberikan motivasi dan dukungan langsung kepada Tim Pelajar DKI Jakarta saat bertemu menjelang olimpiade berlangsung. Keberhasilan Tim Pelajar DKI Jakarta tidak hanya membawa nama baik ibukota Indonesia, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan.

“Tim pelajar kita sudah berupaya maksimal dengan hasil yang mengembirakan. Raihan ini menunjukan kemampuan yang dimiliki tim pelajar kita tidak kalah dengan para pelajar dari bebagai kota besar di negara-negara lainnya di dunia,” kata Dubes Wahid Supriyadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement