Selasa 10 Sep 2019 17:00 WIB

Southgate Bicara Laga Vs Kosovo dan Rotasi Pemain

Southgate mengaku laga versus Kosovo tidak akan berjalan mudah.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Gareth Southgate (tengah) bersama timnas Inggris.
Foto: AP Photo/Natacha Pisarenko
Gareth Southgate (tengah) bersama timnas Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTHAMPTON -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate bakal melakukan sejumlah rotasi pemain ketika berjumpa Kosovo pada lanjutan Grup A Kualifikasi Euro 2020. Ia juga memprediksi bahwa laga nanti menjadi sebuah tantangan terberat bagi skuat Tiga Singa.

Kedua negara bakal saling tikam di Stadium St Mary's, Rabu (11/9) dini hari WIB nanti. Meski menghadapi tim kuda hitam, Inggris patut waspada mengingat pasukan Bernard Challandes belum pernah terkalahkan dalam empat laga terakhir sekaligus menguntit di posisi kedua klasemen Grup A.

Baca Juga

Meski demikian, Sky Sport, Selasa (10/9) mengklaim Southgate bakal melakukan sejumlah rotasi untuk skuatnya, yakni dua bek sayap Trent Alexander-Arnold dan Kieran Trippier. Posisi keduanya akan ditempat Ben Chilweel serta Danny Rose.

"Kami mungkin akan menyegarkan tim sedikit, itu tak menjadi masalah. Semua orang memiliki kondisi yang fit dan kami harus memastikan kami mendapatkan keseimbangan dengan benar," ujar Southgate dalam konferensi pers jelang laga.

Tak hanya itu, pemain Borussia Dortmund Jodan Sancho dipastikan merumput sejak menita awal. Ia akan menggantikan peran striker MU, Marcus Rashford.

Pemain berusia 19 tahun itu telah mencetak dua gol dan menyumbang tiga assist dalam tiga pertandingan Bundesliga Jerman 2019/2020. Sancho sekarang mengklaim caps ketujuh bersama timnas Inggris dengan membuat start internasional ketiga.

Southgate mengaku laga versus Kosovo tidak akan berjalan mudah. Sejauh ini Kosovo tampil mengesankan dan menjadi kuda hitam yang patut diwaspadai.

Bahkan, Southgate mengaku ini menjadi pertandingan yang sangat berat. "Saya telah menyaksikan semua pertandingan (Kosovo), dan tingkat kinerja konsisten yang ditunjukkanmereka, terlebih mereka memiliki gairah besar untuk mengenakan jersey negaranya. Jadi saya pikir ini jadi tantangan berat," jelas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement