Selasa 10 Sep 2019 18:46 WIB

Media Turki Rilis Transkrip Audio Rinci Pembunuhan Khashoggi

Khashoggi dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada tahun lalu.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Jamal Khashoggi.
Foto: AP
Jamal Khashoggi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Surat kabar Turki Daily Sabah merilis transkrip rekaman audio dari jurnalis Jamal Khashoggi dan pasukan pembunuh Saudi, Senin (9/9). Khashoggi dibunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada tahun lalu.

Dilansir di Aljazirah, rekaman itu diperoleh oleh intelijen nasional Turki dan dipublikasikan oleh Daily Sabah. Surat kabar itu merinci percakapan antara penulis Saudi dan anggota regu pembunuh 15 orang, sesaat sebelum pembunuhan Khashoggi pada 2 Oktober 2018. Menurut Daily Sabah, ketika dia memasuki konsulat, Khashoggi disambut dengan baik sebelum ditarik ke sebuah ruangan.

Baca Juga

"Silakan duduk. Kami harus membawa Anda kembali (ke Riyadh)," kata seorang perwira senior intelijen Saudi dan pengawal Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), Maher Abdulaziz Mutreb dalam rekaman itu.

"Ada perintah dari Interpol. Interpol menuntut Anda dikembalikan. Kami di sini untuk membawa Anda," lanjut Mutreb.

Kemudian Khashoggi menjawab, "Tidak ada tuntutan hukum terhadap saya. Tunangan saya menunggu saya di luar," ucapnya.

Dalam 10 menit terakhir sebelum terbunuh, Mutreb meminta Khashoggi meninggalkan pesan untuk putranya yang berisi agar putranya tidak khawatir jika tidak bisa mengontak ayahnya. Ketika Khashoggi menolak, Mutreb mengatakan, "Tuliskan itu, Tuan Jamal. Cepatlah. Bantu kami sehingga kami dapat membantu Anda, karena pada akhirnya kami akan membawa Anda kembali ke Arab Saudi dan jika Anda tidak membantu kami, Anda tahu apa yang akan terjadi akhirnya."

Kemudian salah satu dari mereka membius Khashoggi. "Saya menderita asma. Jangan lakukan itu, Anda akan membuat saya mati lemas," ucap kata terakhir dari Khashoggi.

Suara saat tubuh pria 59 tahun itu dipotong dapat didengar pada pukul 13.39 waktu setempat. Prosedur ini berlangsung 30 menit. Sementara itu, kini tubuhnya masih belum ditemukan.

Turki menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai pembunuhan terencana yang diatur oleh pemerintah Saudi. Sementara Pejabat Saudi telah membantah klaim itu, mereka bersikeras Khashoggi tewas lewat operasi jahat setelah awalnya mengklaim ia telah meninggalkan gedung sebelum menghilang.

Di samping itu, Pemerintah Saudi telah mendakwa 11 tersangka, yang tidak disebutkan namanya atas pembunuhan Khashoggi. Ini termasuk lima yang dapat menghadapi hukuman mati dengan tuduhan memerintahkan dan melakukan kejahatan.

CIA dilaporkan menyimpulkan MBS memerintahkan pembunuhan yang disangkal para pejabat di Riyadh. Selama persidangan di Riyadh pada Ahad (8/9), Daily Sabah mengungkapkan beberapa pernyataan dari pembunuh bayaran yang membunuh Khashoggi.

Dalam rekaman audio beberapa menit sebelum Khashoggi memasuki gedung konsulat, Mutreb bertanya, apakah mungkin memasukkan tubuh ke dalam tas. Kemudian ditanggapi seorang dokter forensik Saudi yang terkenal, Salah Mohammed Abdah Tubaigy, "Tidak. Terlalu berat, sangat tinggi, juga," katanya.

"Sebenarnya, saya selalu bekerja dengan mayat. Saya tahu cara memotong dengan sangat baik. Saya belum pernah bekerja pada tubuh yang hangat, tetapi saya juga akan mengaturnya dengan mudah," ucap Tubaigy.

"Saya biasanya memakai earphone dan mendengarkan musik ketika saya memotong mayat. Sementara itu, saya menyeruput kopi dan merokok. Setelah saya memotong-motongnya, Anda akan membungkus bagian-bagian itu ke dalam kantong plastik, memasukkannya ke dalam koper dan membawanya keluar (gedung)," ujarnya.

Khashoggi merupakan seorang kontributor Washington Post, yang tinggal di Amerika Serikat (AS). Ia telah pergi ke konsulat negaranya untuk mengumpulkan dokumen pernikahan yang direncanakan sebelum dia terbunuh dan tubuhnya dipotong-potong.

Pembunuhan Khashoggi telah memicu rasa muak yang meluas dan merusak citra dari putra mahkota. Selain itu, sebuah laporan di Washington Post pada April mengatakan, Saudi memberi keempat anak Khashoggi rumah jutaan dolar dan uang senilai lima digit bulanan sebagai kompensasi atas pembunuhan ayah mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement