Selasa 10 Sep 2019 21:28 WIB

Audisi Umum Berhenti, Ini Cara PB Djarum Cari Bibit Pemain

PB Djarum akan melakukan talent scouting untuk mencari bibit pemain.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah warga beraktivitas di depan GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Sejumlah warga beraktivitas di depan GOR PB Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Senin (9/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PB Djarum menghentikam audisi umum beasiswa bulutangkis pada 2020 mendatang. Sebagai gantinya, PB Djarum akan kembali melakukan cara lama dengan melakukan talent scouting.

Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi menyebut jajaran pelatih akan melakukan blusukan ke turnamen daerah. Hal itu sudah dilakukan PB Djarum sebelum audisi umum pada 2016 lalu.

Baca Juga

"Tentunya untuk adik-adik atlet PB PB (Perkumpulan Bulutangkis) besar tidak terlalu terasa dampaknya. Tapi kaya dari Sumatra dari Sulawesi jadi lebih mahal lebih sulit. Jadi kesulitan lebih dirasakan adik-adik ya," kata Fung di GOR Satria, Purwokerto, Selasa (10/9).

Salah satu manfaat besar PB Djarum dalam melakukan audisi umum adalah terpantaunya bibit muda berbakat daerah. Tak jarang, atlet berasal dari kelurga tidak mampu sehingga tidak ada biaya untuk mendukung anaknya.

"Ada kesempatan lebih lebar untuk adik adik ini biar lebih bisa menunjukkan kebolehan dan berharap bisa dibina di PB Djarum" kata Fung.

Legenda bulutangkis ini sudah mendapat arahan soal berhentinya audisi dari Djarum Foundation. Fung tidak bisa memberi harapan apakah audisi umum bisa kembali digelar.

Untuk itu, Fung berharap jajaran pelatih bisa memanfaatkan talent scouting dengan lebih baik lagi. Dia berharap PB Djarum bisa memberikan atlet berkualitas yang siap membela negara.

"Tahun depan pencurian bakat kita lebih memaksimalkan pantuaan di turnamen. Ada beberapa klub yang kerja sama dengan kita, itu kita bisa lebih efektif mencari bibit," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement