REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ferrari meraih kemenangan pertama di kandang sejak 2010 usai menempati podium tertinggi di Sirkuit Monza Italia pada akhir pekan lalu. Ini juga kemenangan kedua beruntun untuk pembalap muda Ferrari, Charles Leclerc.
Hal ini mengakhiri hegemoni Mercedes di Monza yang merentang sejak 2014. Kemenangan Ferrari, pabrikan asal Italia, menjadi tonggak bersejarah GP Italia.
Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto seakan menemukan energi untuk memuji kedewasaan Leclerc dan strategi superior timnya. Leclerc, pembalap yang berusia 21 tahun, telah menempatkan kekecewaan sebelumnya di belakangnya untuk memenangkan hati tifosi Ferrari. Binotto pun bisa merasakan cinta dari para penggemar di rumah sendiri.
“Saya tak bisa memberitahu bagaimana rasanya menjadi orang Ferrari. Tak masalah jika Anda kepala tim atau mekanik, lihat betapa mereka menikmatinya. Saya pikir bagi kami ini pekan yang luar biasa, setelah sirkuit Spa Belgia sebelumnya," ujar Binotto dikutip dari Formula1.com, Selasa (10/9). "Awal yang sulit untuk musim ini, jadi memenangkan dua balapan berturut-turut sesuatu yang istimewa dan di sini di Monza, di Italia, untuk para penggemar kami, sangat bahagia, benar-benar, sangat bahagia.”
Pekan depan akan menjadi sambutan selamat datang untuk kesuksesan Binotto. Namun Ferrari diragukan akan kembali berjaya di GP Singapura. Ini di Sirkuit Singapura Ferrari hanya meraih satu kemenangan di era hybrid, melalui Sebastian Vettel pada 2015.