Kamis 12 Sep 2019 04:34 WIB

Habibie Merasa Kalah dalam Ibadah

Membandingkan dirinya dengan sang istri, Habibie merasa kalah dalam ibadah.

Rep: Wilda Fizriyani, Setyanavidita Livikacansera/ Red: Reiny Dwinanda
BJ Habibie bersama Ainun Habibie dan cucu. (Dok)
Foto: Antara/Ujang Zaelani
BJ Habibie bersama Ainun Habibie dan cucu. (Dok)

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... Presiden Ketiga RI, Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng wafat pada Rabu, 11 September 2019. Untuk itu, Republika.co.id menurunkan kembali edisi khusus "80 Tahun BJ Habibie" yang sudah ditayangkan Koran Republika ketika beliau berulang tahun ke-80. Semoga beliau diberikan tempat terbaik di sisi Allah subhana wata'ala dan diterima segala amal ibadahnya, diampuni segala kesalahan dan dosanya. Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu...

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ainun merupakan sosok istri luar biasa bagi Habibie. Ia tak pernah kenal lelah menemani dan mendukung sang suami. Dari yang awalnya bukan siapa-siapa hingga menjadi seorang pria mapan dan tokoh besar. Tak hanya

Baca Juga

di Indonesia, tapi juga di luar negeri.

Dewan Pengurus Habibie Center, Andi Makmur Makka, menceritakan, Ainun mengetahui segala apa pun tentang suaminya. Sikap, perilaku, makanan kesukaan, dan apa pun yang berhubungan dengan Habibie, semua diketahuinya.

Sebab, Ainun selalu mengingat pepatah selaku istri, the big you and the small  dan tut wuri handayani. Pepatah ini menegaskan, istri akan selalu ada di belakang suami untuk memberi semangat dalam kondisi apa pun.

photo
BJ. Habibie bersama Ainun Habibie

Ainun juga tak kenal lelah menghujani Habibie dengan perhatiannya. Seperti dikutip dalam buku Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie: Dari Ilmuwan ke Negarawan sampai Minandito karya Andi Makmur Makka diceritakan, Ainun tidak pernah ada waktu untuk bermanja-manja dengan suaminya.

Dia justru aktif mendorong karier suami. Bahkan, dia pernah mengatakan, "Kalau saya punya keinginan, kami selalu berunding. Kalau saya tidak ikut campur, itu karena dunia dia. Saya justru khawatir ada istri yang suka turut campur di situ. Nanti bisa subjektif. Kita tidak tahu segala sesuatunya, tapi kemudian mau ikut segalanya. Itu tidak baik."

Di samping itu, Makka juga mengungkapkan, ada hal yang selalu membuat Habibie iri terhadap istri tercintanya. "Ibu Ainun itu Islamnya kuat sekali," kata Makka. Saking kuatnya, terkadang Habibie selalu merasa kalah dengan istrinya dalam hal ibadah.

photo
Hasri Ainun Habibie bersama mantan presiden BJ Habibie

Di antara semua kisah mereka berdua, sakitnya Ainun merupakan hal yang paling menyayat hati Habibie. Bagaimana tidak? Sang suami yang sangat dekat dan mencintai Ainun ini, ternyata tidak pernah menyadari penyakit parah yang diderita sang istri.

Makka menjelaskan, tidak hanya Habibie yang tidak tahu, tetapi Ainun juga pada awalnya. Menurut dia, selama ini sebenarnya almarhum Ainun tak pernah berhenti mengecek kesehatannya. Namun, ternyata penyakit kanker ovarium almarhum baru terdeteksi setelah memasuki stadium empat. Kondisi ini pun membuat almarhum semakin kepayahan dari hari ke hari.

Di hari-hari terakhirnya, Habibie beserta keluarga dan handai taulan, baik yang ada di Jerman maupun Indonesia, terus berupaya tanpa mengenal lelah. Doa terus terucap hingga akhirnya Allah SWT memanggil wanita luar biasa itu pada 22 Mei 2010. Tepat pukul 17.30 waktu Muenchen, Jerman, sang istri tercinta harus kembali ke sisi-Nya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement