REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thareq Kemal Habibie mengatakan, Presiden ketiga RI BJ Habibie wafat karena faktor usia. Putra BJ Habibie itu juga mengatakan, pihak keluarga mengapresiasi kinerja dokter RSPAD Gatot Subroto yang telah menangani kondisi kesehatan orang tuanya dalam empat hari terakhir.
"Karena sudah menua. Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi," kata Thareq Kemal Habibie pada Rabu (11/9) malam.
Anak kedua BJ Habibie itu mengatakan, ayahnya wafat pada usia 83 tahun di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pada Rabu petang pukul 18.05. "Sampai titik terakhir saya masih ada di situ, hari ini pada tanggal 11 September 2019 jam 18.05, Presiden RI Ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, sudah meninggal," ujar Thareq.
Thareq mengapresiasi kinerja dokter yang telah menangani kondisi kesehatan Habibie selama empat hari terakhir. Ia turut memohon doa dari seluruh masyarakat setelah berpulangnya tokoh besar yang pernah menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 1998-1999 itu.
"Tidak ada yang bisa dibuat apa-apa lagi mohon doanya, terima kasih, mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berduka," kata Thareq.
Sebelumnya, sejak Minggu (8/9) Habibie dirawat secara intensif di RSPAD Gatot Subroto. Meski sempat dinyatakan membaik, namun kondisi kesehatan BJ Habibie kembali menurun pada Rabu dan tutup usia pada pukul 18.05 WIB.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyampaikan, BJ Habibie akan dimakamkan pada Kamis (12/9) besok di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, sektor 120-121.
Jenazah BJ Habibie akan dimakamkan di samping makam istrinya, Hasri Ainun Besar, yang meninggal dunia pada 2010 lalu. "Kami masih berkoordinasi dengan keluarga. Suasananya masih berduka, kita harapkan dalam waktu yang sangat singkat, malam ini sudah bisa ditentukan besok upacara pemakaman bisa jam berapa," jelas Pratikno di Kantor Sekretariat Negara, Rabu (11/9).
Pratikno menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak awal sudah meminta pihak Istana Kepresidenan untuk membantu seluruh perawatan Eyang Habibie. Presiden, ujarnya, juga terus memantau perkembangan kesehatan Presiden ketiga RI tersebut.
"Presiden terus mengikuti sewaktu beliau dirawat, berkali-kali beliau besuk. Sore ini menjelang magrib Pak Presiden juga besuk ke RSPAD," ujar Pratikno.