REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI ke 3, Baharuddin Jusuf (BJ) Habibie, di RSPAD pada Rabu (11/9) sekitar pukul 18.03. Menurut Anies, almarhum BJ Habibie adalah sosok Guru Bangsa, yang jasanya akan selalu dikenang oleh Bangsa Indonesia.
"Pak Habibie, Sang Guru Bangsa, telah berpulang, tapi inspirasinya tetap hidup. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un," ujar Anies, melalui cuitannya di twitter, Rabu (11/9) malam.
Ia yakin almarhum BJ Habibie akan menjadi contoh dan suri tauladan bagi banyak anak bangsa. Karena jutaan anak Indonesia akan tumbuh dengan nasihat dari orangtuanya.
"Belajar yang rajin, biar kalau besar nanti kamu pintar seperti Pak Habibie," imbuh Anies.
Anies pun rencananya akan segera melayat jenazah almarhum BJ Habibie di RSPAD Gatot Soebroto, sebelum akhirnya disemayamkan di rumah duka di kawasan Patra Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Sebelumnya pada Selasa (10/9), Anies Baswedan telah menjenguk BJ Habibie di RSPAD. Pada saat itu ia menekankan kondisi Pak Habibie masih sadar dan terbaring di tempat tidur, namun kondisinya sudah berat dan kritis.
"Tadi saya barusan menjenguk Pak Habibie disana sudah ada keluarga, ada juga mas Ilham (Habibie). Kesehatan beliau memang cukup berat, tim dokter tadi juga telah menjelaskan," kata Anies kepada wartawan sesaat setelah menjenguk BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Selasa (10/9).
Anies menyebut, semua pihak patut berterima kasih dengan tim dokter RSPAD, yang bukan saja telah memberikan perawatan terbaik, dengan dokter dokter terbaik, tapi juga Pak Habibie merasa seperti keluarga dengan dokter disini.
"Jadi ketika pak Habibie ngobrol dengan dokter-dokternya, seperti ngobrol ayah dengan anak, hubungan itu sangat baik," sebut Anies.
Itu yang membuat suasana di RSPAD seperti suasana rumah, karena suasana kekeluargaan yang tumbuh antara pak Habibie dan tim dokter. Diakyi Anies kondisinya memang hanya tim dokter yang bisa menjelaskan secara detail, tapi memang berat.
"Kami mendoakan semoga Allah menurunkan mukjizatnya, membuat semua ikhtiar manusia ini menemukan hasilnya, sehingga pak Habibie bs kembali sehat, kembali beraktivitas seprtu semula," imbuhnya.
Soal kondisi berat, yang ia sebutkan. Anies menjelaskan beliau tidak bisa berkomunikasi, Pak Habibie saat ia jenguk posisinya tertidur dalam perawatan, tapi beliau sadar dan mendengar tapi tidak berkomunikasi karena ada alat alat juga yg dipasang.
Namun pada Rabu (11/9), akhirnya mantan Presiden ke 3 RI ini harus menghembuskan nafas terakhirnya.