REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian mencatat nilai ekspor produk kerajinan nasional mencapai 870 juta dolar AS sepanjang 2018. Negara tujuan utama antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Inggris, Singapura, dan Jerman.
“Jumlah industri kerajinan di Indonesia saat ini mencapai lebih dari 700 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1,32 juta orang,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) KemenperinGati Wibawaningsih ketika menghadiri pembukaan Pameran KriyaNusa 2019 lewat keterangannya di Jakarta, Selasa (11/9).
Mengenai potensi industri kerajinan nasional tersebut, Gati optimistis, nilai ekspor produknya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan. Upaya ini sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusianya.
“Sektor kriya merupakan salah satu dari kelompok industri kreatif, yang saat ini sudah memiliki jaringan pasar yang luas di tingkat mancanegara,” ungkapnya.
Untuk itu, Kemenperin terus aktif mempromosikan produk kerajinan nasional melalui berbagai pameran baik yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri, salah satunya adalah Pameran Kerajinan KriyaNusa.
Dalam rangka memperingati HUT ke-39, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menggelar Pameran Kerajinan KriyaNusa 2019 yang berlangsung 11-15 September 2019, dengan tema “Peningkatan Daya Saing Produk Kerajinan Melalui Pengembangan Kreatifitas & Kewirausahaan”. Kegiatan ini dibuka Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Ketua Umum Dekranas yang juga Ibu Kerajinan Nasional Mufidah Jusuf Kalla.
“Diharapkan melalui ajang Pameran KriyaNusa 2019, Dekranas dapat memberikan ruang bagi perajin Indonesia untuk menampilkan produk unggulannya. Setiap tahunnya, Pameran Kriyanusa mengusung ikon daerah Nusantara yang berbeda-beda, dan ikon Kriyanusa tahun ini adalah Sumatera Barat,” tutur Gati.
Pameran yang digelar tahunan tersebut menampilkan produk kerajinan dengan kualitas yang semakin baik, sehingga produk kerajinan Indonesia kian dikenal dunia. “Pameran ini bagus sekali sebagai upaya mendorong produk-produk kerajinan Indonesia semakin mendunia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Gati, sebagai negara yang memiliki keragaman suku bangsa, adat istiadat, seni budaya, dan bahasa, Indonesia dinilai memiliki potensi untuk melahirkan berbagai seni kriya atau kerajinan yang khas dan berkualitas. Dalam hal ini, Dekranas yang berdiri sejak 3 Maret 1980 telah menjadi pionir wadah berhimpunnya para penggiat industri kerajinan nasional.
“Dekranas menjadi elemen penggerak di industri kerajinan dan telah menjalankan perannya sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan tradisi dan warisan budaya dalam membuat kerajinan yang semakin bermutu dan berdaya saing di seluruh wilayah Nusantara,” paparnya.
Dalam pameran kali ini, Ditjen IKMA juga berpartisipasi dengan menampilkan 10 IKM binaannya. Seluruh perajin diberikan kesempatan menampilkan produk-produk terbaiknya di area Kartika Expo di Paviliun Kemenperin dengan luas 90 meter persegi.