Kamis 12 Sep 2019 05:06 WIB

Habibie Perbaiki Bank Gagal Bayar hingga Inovasi Industri

Habibie mampu mengembalikan ekonomin dari minus 13 persen menjadi 0,79 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
BJ Habibie
Foto: dok. Republika
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie tutup usia. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 meninggal akibat penyakit yang dideritanya.

Selama menggantikan posisi Soeharto menjadi kepala negara saat krisis moneter 1998, Habibie mampu membenahi ekonomi Indonesia mulai dari minus 13,13 persen pada 1998 menjadi 0,79 persen pada 1999. 

Baca Juga

"Masyarakat yang tadinya trauma untuk lakukan aktivitas ekonomi kembali belanja. Dana pengusaha yg berlarian keluar negeri saat krisis, berhasil pulang sebagian era Habibie," ujar Peneliti Indef Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/9). 

Berkat perbaikan ekonomi secara perlahan, lanjut Bhima, perbankan nasional pelan-pelan turut dibenahi akibat gagal bayar. Kemudian, sektor industri yang sekarat diinjeksi dengan ide Habibienomic, yakni lompatan industri ke sektor yang memiliki nilai tambah tinggi. 

"Legacy-nya masih dirasakan sampai sekarang, seperti perbaikan struktur ekonomi dari bergantung komoditas ke industri, pengetatan pengawasan perbankan dan percepatan inovasi dan riset sebagai resep pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement