Warta Ekonomi.co.id, -- Perangkat anyar dengan harga miring dan prosesor tingkat tinggi dari Apple Inc mengecewakan Asia karena tak didukung oleh jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G). Padahal, perangkat dari produsen lain yang lebih murah sudah dilengkapi dengan teknologi itu.
iPhone 11 yang baru meluncur kemarin (waktu Amerika Serikat) disambut oleh rasa kecewa pengguna di Asia, di mana pasar itu dikuasai oleh Huawei Technologies dan Samsung Electronics.
"Perangkat baru Apple tak mengejutkan. Perubahan yang terlihat hanya berbentuk kamera tambahan pada perangkat premium," kata Analis Cape Investment & Securities, Park Sungsoon dari Seoul, dilansir dari Reuters, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Dear Pengguna iPhone, Lakukan Langkah Ini untuk Hindari 25 Ribu Mata-Mata di Ponselmu!
Menurunkan harga, hal yang jarang dilakukan Apple, agaknya merupakan upaya untuk menarik perhatian pembeli di China. Di pasar itu, Apple mengalami kesulitan karena konsumen dengan patriotisme lebih memilih menggunakan Huawei pascaboikot yang dilakukan oleh pemerintah AS, menurut para analis.
Park menilai, "Langkah itu mungkin dilakukan untuk mengelola dan mengurangi risiko potensial yang hadir karena perang dagang AS dan China."
iPhone 11 akan hadir di Asia, seperti Singapura (13 September). Dengan dua kamera di belakang, perangkat itu dibanderol US$699, turun dari perangkat XR yang dijual US$749.
Pernagkat iPhone 11 paling mahal akan memiliki tiga kamera di bagian belakang dengan harga jual mulai dari US$999. Sementara, iPhone 11 Pro Max dengan layar terbesar dipasarkan mulai dari US$1,099.