REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pondok Pesantren Nurul Huda Kertawangunan punya program menarik untuk mempersiapkan santri-santrinya agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Timur Tengah, yaitu Karantina Tahfidz-Bahasa Arab.
Program ini telah bergulir sejak empat tahun lalu. Karantina Tahfidz-Bahasa Arab diperuntukan bagi santri akhir atau kelas 3 Aliyah yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dengan menargetkan universitas ternama di Timur Tengah.
Santri dapat mengikuti program ini setelah lulus ujian nasional. Sekitar 2-3 bulan, secara intens santri akan dibimbing untuk menambah hafalan Alquran dan memperkaya kemampuan berbahasa Arab.
Tidak hanya itu, santi juga dibimbing memahami berbagai hal yang dapat mempermudah masuk ke universitas di Timur Tengah.
“Karantina Tahfidz-Bahasa Arab ini khusus, bagaimana santri bisa menjawab soal yang nanti akan disajikan ketika pelaksanaan tes nasional untuk mereka yang menginginkan seperti ke al-Azhar, Maroko, atau Universitas lain di Timur Tengah,” kata pengasuh pesantren Nurul Huda Kertawangunan, KH Muhammad Fahmi Fauzan saat berbincang dengan Republika,co.id pada Rabu (11/9).
Berbeda dengan pembelajaran sehari-hari, pada program Karantina Tahfidz-Bahasa Arab ini santri dituntut lebih aktif terutama dalam hal penggunaan bahasa Arab.
Santri juga lebih mendalami tentang keilmuan kesusastraan atau balaghah. Selain untuk santri Nurul Huda, program ini juga dapat diikuti santri atau pelajar lainnya di luar pesantren Nurul Huda.
“Nanti ada sertifikat, kita uruskan untuk ikut tes nasional kalau lulus kita siapkan untuk keberangkatan ke manapun universitas Timur Tengah yang mereka pilih,” katanya.
Pesantren Nurul Huda berdiri sejak 1991. Pendirinya yakni KH Abdul Syukur. Pesantren Nurul Huda berada di Desa Kertawangunan, Kecamatan Sindang Agung, Kuningan. Pesantren ini juga mempunyai lembaga formal mulai dari tingkat SD, SMP, dan Aliyah.
Sistem pembelajaran Pesantren Nurul Huda memadukan antara sistem pendidikan pesantren salaf dan pesantren modern.
Selain menekankan santrinya dapat menguasai literatur keislaman, Pesantren Nurul Huda juga menekankan santrinya menguasai bahasa Arab serta dapat menjadi penghafal Alquran.