REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa membenarkan bahwa Komisi III telah menerima surat keberatan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dua calon pimpinan (capim) yang hari ini menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test). Kedua nama capim tersebut yaitu Irjen Firli Bahuri dan Johanis Tanak.
"Jadi apa yang diumumkan KPK tentang Firli itu sudah dikirim surat ke Komisi III, jadi kita sudah tahu bukan sesuatu hal yang baru," kata Desmond, Kamis (12/9).
Kendati demikian, Desmond menilai surat keberatan KPK tersebut dianggap aneh. Harusnya keberaratan tersebut disampaikan pada saat capim mendaftar di Pansel.
"Ini namanya KPK buang barang busuk ke kami, yang harusnya dikasih tahu dari awal bahwa Firli busuk, kenapa nggak dari awal diomongkan busuk misalnya," ujarnya.
Sebelumnya KPK mengumumkan bahwa Firli melakukan pelanggaran etik berat saat bekerja di KPK. Sementara itu Johanis Tanak disebut-sebut pernah memiliki masalah pada saat Johanis menjabat sebagai kepala kejaksaan tinggi Sulawesi Tengah.
DPR akan kembali menggelar tahapan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Kamis (12/9) pagi ini. Berdasarkan jadwal yang diterima Republika, salah satu yang akan menjalani fit and proper test hari ini yaitu pejawat Alexander Marwata.
Selain Marwata, Kapolda Sumatera Selatan Firli Bahuri juga akan menjalani fit and proper test. Berdasarkan jadwal Firli akan menjadi capim keempat dari lima capim yang menjalani fit and proper test.
Selain kedua nama tadi, tiga capim lain juga akan mengikuti tes wawancara pada hari ini. Mereka adalah Johanis Tanak, Luthfi Jayadi Kurniawan, dan Roby Arya.
Kemarin kelima capim telah lebih dulu menyelesaikan proses wawancara. Kelima capim KPK tersebut diantaranya Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Sigit Danang Joyo, Nurul Ghufron, I Nyoman Wara. Tes rencanannya akan dimulai pukul 10.00 WIB ini. DPR rencananya juga akan mengumumkan langsung kelima komisioner KPK pada hari ini usai proses fit and proper test selesai.