Jumat 13 Sep 2019 00:32 WIB

Habibie, Tokoh Segudang Prestasi dan Penghargaan

Habibie telah memberi kontribusi besar dalam pembangunan bangsa.

Foto: republika
Jejak BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, Habibie Tokoh Segudang Prestasi dan Penghargaan

Habibie merupakan tokoh segudang prestasi dan penghargaan. Habibie tetap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia. Berikut adalah perjalanan Habibie mulai lahir hingga saat ini.

25 Juni 1936        

BJ Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan.

1950

Ayah Habibie meninggal dunia.

1952

Menjadi pelajar SMA di Bandung.

1954

Belajar di Institut Teknologi Bandung.

1955-1965

Melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi

pesawat terbang, di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule – Jerman

pada 1955, Jerman Barat.

1960

Menerima gelar diploma ingenieur .

1962

Menikahi teman SMA-nya, Hasri Ainun Besari.

1965

Menerima gelar doktor ingenieur dengan predikat summa cum laude.

Menjadi assistant research scientist Institut Konstruksi Ringan Technische Hochschule Aachen.

Bekerja di industri kereta api jerman, Firma Talbot.

1965 – 1969

Bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm  atau MBB Hamburg

sebagai Kepala Penelitian dan Pengembangan pada Analisis Struktur

Pesawat Terbang.

1968

Mengundang sejumlah insinyur  untuk bekerja di industri pesawat

terbang Jerman. Sekitar 40 insinyur Indonesia akhirnya dapat bekerja di

MBB atas rekomendasi Pak Habibie.

1969-1973

Menjabat Kepala Divisi Metode dan Teknologi pada industri

pesawat terbang komersial dan militer di MBB.

1973-1978

Vice President sekaligus Direktur Teknologi di MBB.

1973

Menerima pesan Presiden Soeharto yang disampaikan kakak ipar

Habibie Brigjen Subono Mantofani, Habibie harus bersiap–siap pulang ke

Tanah Air.

1974      

Kembali ke Indonesia.Menjadi penasihat pemerintah bidang teknologi pesawat

terbang dan teknologi tinggi.

1978     

Melepas jabatan direksi MBB.

Menjadi Penasihat Senior bidang teknologi untuk Dewan Direktur MBB.

Menjadi menteri riset dan teknologi.

Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Ketua Dewan Riset Nasional.

Dirut PT PAL Indonesia.

Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.

1980 - 1998   

Menjadi Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan dan Keamanan.

1982 – 1988   

Anggota MPR dari Golkar.

1983        

Menjadi Anggota Dewan Pembina Golkar.

1983 – 1989   

Kepala Dewan Pengelola Industri Strategis.

1983 – 1998    

Dirut PT Pindad.

1984 – 1998   

Ketua Dewan Riset Nasional.

1985

Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia.

1987

Ketua Tim Pengarah Proyek Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik.

1988       

Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.

1989       

Ketua Badan Pengelola Industri Strategis.

1990       

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia.

1991       

Ketua Komisi Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.

1992        

Penasihat Badan Pengembangan Wallacea.

1993        

Ketua Institut Aeronautika dan Astronautika Indonesia.

Ketua Dewan Penasihat Center for Information and Development Studies.

1994       

Anggota Dewan Penyantun Institut Teknologi Indonesia.

1995

Ketua Tim Pelaksana Proyek Natuna.

1997

Presiden Islamic International Forum for Science, Technology, and Human Resources Development (IIFTIHAR).

1998       

Wakil Presiden Indonesia.

Presiden Indonesia.

1999       

Tak lagi mencalonkan diri sebagai presiden.

2000       

Beraktivitas di Jerman

2004        

Penasihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

2005

Komisaris Utama dari PT Regio Aviasi Industri,

perusahaan perancang pesawat terbang R-80

Sumber: berbagai sumber, Pengolah: Tim Republika

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement