REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kompetisi Liga Primer Inggris 2019/2020 kali pertama menerapkan sistem Video Assistant Referee (VAR). Alih-alih memudahkan tugas wasit di atas lapangan, sistem tersebut justru menimbulkan kesalahan dan kendala.
Selama beberapa pekan bergulirnya Liga Primer Inggris, terdapat 227 insiden atau momen yang melibatkan gol, pelanggaran kartu merah, serta keputusan penalti. Dari insiden tersebut sebanyak enam keputusan diubah oleh VAR.
Melalui Managing Director dari Badan Elite Wasit Liga Inggris, Mike Riley, menjelaskan terdapat 10 peristiwa laga yang seharusnya dapat berubah tetapi wasit memilih untuk tetap pada pendiriannya.
Meski demikian, Mike Riley mengakui jika penerapan sistem VAR pada kompetisi elite Negeri ratu Elizabeth masih jauh dari kata sempurna. Sebab, ada empat peristiwa saat VAR tidak melakukan koreksi sehingga wasit membuat keputusan yang salah.
Sebagaimana dilansir BBC Sport, Jumat (13/9), keempat insiden yang dimaksud oleh Mike Riley adalah klaim penalti dari Manchester City karena pelanggaran terhadap pemain tengah David Silva dalam kemenangan City 3-1 atas AFC Bournemouth pada 25 Agustus lalu.
Lalu, momen saat Youri Tielemans, penggawa Leicester City, menginjak kaki Callum Wilson dari Bournemouth dan luput dari pengawasan wasit. Pun, saat Seabstian Haller asal West Ham United dijatuhkan pemain Norwich City Tom Trybull. Satu momen lainnya yang luput adalah saat gol Fabian Schar membuat Newcastle United sukses menyamakan kedudukan pada laga versus Watford.