REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Soal pencemaran sungai Bengawan Solo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menangani bersama persoalan sungai terpanjang se-Jawa itu.
Kedua kepala daerah tersebut, segera merumuskan langkah-langkah yang harus segera diambil guna menangani pencemaran yang ada di sungai yang membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur tersebut.
"Kebetulan, kami bertemu saat sama-sama takziah di rumah duka Presiden RI ke-tiga, BJ Habibie, kemarin," ungkap Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (13/9).
Menurut Ganjar, ada alasan mengapa dia mengajak Khofifah Indarparawansa berkoordinasi dalam menangani persoalan pencemaran Sungai Bengawan Solo.
Karena, lima tahun silam lalu, saat pertama kali Khofifah mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur, pernah mengajak dirinya untuk menangani persoalan di Bengawan Solo bareng-bareng.
Maka, sekarang saatnya Ganjar mengajak koleganya di pimpinan daerah tersebut untuk menindaklanjuti dan mewujudkan apa yang pernah dirembug bersama tersebut.
Terkait sumber pencemaran yang hingga saat ini masih terjadi di kawasan Sungai Bengawan Solo, masih kata Ganjar, dugaan sementara, berasal dari pipa 'siluman'.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah, hingga kini masih terus bekerja terkait dengan upaya menemukan sumber pencemaran di sungai Bengawan Solo.
Sementara ini, DLH mencurigai ada beberapa 'pipa siluman' yang mengeluarkan limbah pabrik dan pipa yang dimaksud tembus dari dasar sungai Bengawan Solo.
"Kemarin ada 'pipa siluman', masuknya ke bawah (dasar sungai) dan kita tidak pernah tahu. Maka kita akan edukasi agar pabrik-pabrik mengoptimalkan instalasi IPAL-nya," kata gubernur.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Untuk letak dan posisi pipa-pipa siluman tersebut, lanjut Ganjar, masih terus dipastikan. Sebab keberadaan pipa siluman di sungai Bengawan Solo tersebut, diduga, lebih dari satu titik.
"Belum tahu lokasi tepatnya, karena ada di beberapa tempat. Kalau mendapati air ireng (hitam; red), abang (merah; red) dan tiba- tiba menjadi biru patut dicurigai itu tercemar," kata dia.
Seperti diketahui, aliran sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Kecamatan Cepu, Blora, tercemar parah. Kondisi air berwarna hitam pekat, berbusa, bahkan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Dampak pencemaran ini, akhirnya juga dirasakan warga yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur, terutama yang berbatasan dengan daerah tersebut.