Jumat 13 Sep 2019 20:45 WIB

Djarum Foundation: Audisi Umum Lanjut dengan Konsep Baru

Diskusi sedang dilakukan oleh tim pelatih dan legenda-legenda bulu tangkis Indonesia

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) bersama Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin (kanan) memberikan motivasi kepada atlet bulutangkis hasil audisi umum bulutangkis saat kunjungan di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) bersama Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin (kanan) memberikan motivasi kepada atlet bulutangkis hasil audisi umum bulutangkis saat kunjungan di GOR PB Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (12/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin meminta semua pihak tak lagi bersedih dengan kemungkinan dihentikannya Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum. Yoppy menegaskan, Audisi Umum PB Djarum tidak akan berhenti setidaknya hingga tahun depan.

"Kami tetap akan gelar tahun depan, tapi ya dengan konsep yang masih dirancang dengan para pelatih dan legenda-legenda bulu tangkis Indonesia," ujar Yoppy saat berbincang dengan Republika, Jumat (13/9).

Pria kelahiran 58 tahun silam ini mengatakan, untuk Audisi Umum tahun ini, beberapa hal akan diubah untuk menyesuaikan dengan isu yang sedang berkembang saat ini. Menurut dia, untuk meredam isu tuduhan eksploitasi anak, Djarum Foundation akan menerapkan perubahan tersebut pada audisi selanjutnya yang akan digelar beberapa pekan mendatang.

"Ada beberapa tulisan Djarum, di kaos anak dan titel, e-board, backdrop, kaos panitia, kaos wasit dan boot penjualan itu akan kami take out. Tapi prinsipnya, Audisi Umum tetap berjalan. Hanya memang ada revisi," ujarnya.

Terkait kesepakatan yang dibuat oleh berbagai pihak, termasuk di dalamnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan PB Djarum, Yoppy membenarkan hal tersebut.

Namun, Yoppy menegaskan, Djarum Foundation tak mau didikte oleh pihak-pihak yang tak kompeten di bidang olahraga apalagi bulu tangkis. "Kami tidak mau disuruh ini, itu, untuk sebuah kegiatan yang sudah lama kami gagas. Jadi nanti ada konsep baru sesuai yang berlaku," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement