TASIKMALAYA, AYOBANDUNG.COM--Anggota DPRD Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Ami Fahmi, menyayangkan banyaknya ruang kelas Sekolah Dasar (SD) yang rusak di Kabupaten Tasikmalaya. Padahal, kondisi ruang kelas yang layak akan menunjang suksenya kegiatan belajar dan mengajar.
Masih banyaknya ruang kelas rusak, kata Ami, karena Pemkab Tasikmalaya belum maksimal menyediakan anggaran perawatan. Meskipun, kuota 20 persen APBD sesuai amanat Undang-undang sudah dipenuhi, namun anggaran untuk perawatan dan rehabilitasi sangat minim.
AYO BACA : Kohir, Pemotor Viral di Tasik Akhirnya Kantongi SIM
"20 persen dari APBD itu include semua, termasuk sertifikasi dan lainnya. Kalau anggaran perawatan memang minim, diakui atau tidak memang kondisinya seperti itu, " kata Ami melalui sambungan telepon, Jumat (13/9/2019).
Saat ini, untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak hanya mengandalkan Bantuan Provinsi (Banprov) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Sementara dari APBD tidak diberikan slot khusus untuk rehab.
AYO BACA : Atap Nyaris Ambruk, Siswa SD di Tasik Belajar Lesehan
"Idealnya ada anggaran perawatan tiap tahun yang disediakan. Agar disaat ada ruang kelas yang rusak jadi cepet bisa diperbaiki, " papar Ami
Kekhawatiran yang sama juga diungkapkan Deni Daelani anggota Fraksi Gerindra. Deni yang merupakan pendatang baru di kursi dewan akan berupaya memperjuangkan adanya anggaran untuk rehabilitasi dari APBD. Hal itu dimungkinkan dengan beberapa cara, seperti reses anggota DPRD, dan Kebijakan Bupati.
"Memang mengkhawatirkan, kita dari fraksi Gerindra akan memperjuangkan adanya anggaran APBD untuk rehabilitasi. " pungkas Deni.
AYO BACA : Ribuan Fasilitas Pendidikan di Tasikmalaya Rusak