REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bahwa rencana pengoperasian Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek rute Cibubur-Cawang mundur dari target yang ditetapkan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Padahal sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno sempat menargetkan LRT untuk rute tersebut bisa beroperasi pada Oktober 2019.
“Belum tentu (dapat dioperasikan pada Oktober mendatang),” kata Budi saat ditemui di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Jumat (13/9).
Ia menjelaskan, keputusan tersebut merupakan hasil rapat koordinasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Kemaritiman yang memutuskan bahwa operasi LRT Jabodebek sudah bisa dilakukan jika ruas Cibubur hingga Dukuh Atas sudah selesai. Namun hingga saat ini, rute sampai Dukuh Atas belum selesai.
“Kalau Cawang sampai Cibubur penyelesaiannya di atas 90 persen, Bekasi ke Cawang rata-rata 80 persen, kecuali Depo karena baru 20 persen. Sedangkan Cawang ke Dukuh Atas mungkin 60 persen,“ jelasnya.
Budi melanjutkan, jika dioperasikan hanya rute Cibubur hingga Cawang maka penumpangnya sedikit, sehingga akan lebih baik jika ditunda sampaipengerjaan semua rute selesai. “Itu salah satu yang dibahas tadi dari konsultan menyampaikan kalau sampai Cawang ridership-nya kan sedikit sehingga ada pengaruhnya terhadap subsidi,” ujarnya.
Menurutnya, rute dari Cawang hingga ke Dukuh Atas akan rampung pada 2021, sedangkan untuk Bekasi baru akan mulai pada 2022. Di sisi lain, meskipun tidak dapat digunakan secara komersial pada Oktober, namun untuk uji coba kereta tetap bisa dilakukan dalam waktu dekat.
“Kalau uji coba tetap bisa mungkin pada Oktober, untuk komersial kita upayakan itu tetap bisa beroperasi 2021,” katanya.