Sabtu 14 Sep 2019 03:10 WIB

Megawati Minta Hutan Kalimantan tak Diganti Kelapa Sawit

Megawati minta masyarakat khususnya kader PDIP untuk menjaga lingkungan dengan baik.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.
Foto: Dok Republika
Hutan Kalimantan yang telah gundul karena penebangan liar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta agar hutan Kalimantan tetap dijaga. Presiden Kelima RI itu meminta agar hutan di kawasan tersebut tidak digantikan oleh kelapa sawit.

Pesan Megawati itu disampaikan oleh Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto ketika berbicara di hadapan seribuan pengurus partai se-Propinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (13/9). Kegiatan diadakan sekaligus konsolidasi jelang Pilkada serentak 2020.

Baca Juga

Megawati, Hasto mengatakan, menyebut jika Kalbar dikaruniai kekayaan alam dan hutan hijau yang luar biasa. Karena itu dia meminta agar masyarakat khususnya kader PDIP untuk menjaga lingkungan dengan baik.

Sayangnya, dia mengatakan, hutan-hutan itu kini kurang terjaga dengan baik. Pasalnya, ada kawaaan hutan gundul yang dapat terlihat dari udara. Mega, Hasto melanjutkan, meminta agar hutan tidak dibabat hanya karena ambisi mengejar keuntungan ekonomi.

"Kita bayangkan kalau semua diganti dengan tanaman kelapa sawit, kalau pohon-pohon di hutan dibabat, hilanglah keseimbangan ekosistem hilang. Hilanglah flora dan fauna itu," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Hasto juga menyampaikan pesan Megawati agar para kader partai untuk terus berada di tengah-tengah rakyat. Sebab, dia mengatakan, sebagai partai soekarnois, kekuatan utamanya adalah rakyat itu sendiri.

"Beliau selalu mengingatkan tugas berpartai bagi kita adalah mengorganisisir seluruh kekuatan rakyat untuk bersama-sama menyatu dalam jalan keyakinan ideologi Pancasila bersama PDI Perjuangan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement