Sabtu 14 Sep 2019 10:18 WIB

Twitter Blokir Akun Pemerintah Hingga Media Kuba

Pemblokiran sementara akun Twitter pemerintah terkait isu kekurangan bahan bakar.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Twitter. Ilustrasi
Foto: Reuters
Twitter. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Twitter telah menangguhkan atau memblokir sementara beberapa akun yang dijalankan oleh pemerintah Kuba, termasuk media yang dikelola pemerintah dan pejabat hingga putri pemimpin partai Komunis, Raul Castro. Twitter menyatakan penangguhan diterapkan karena pelanggaran kebijakannya.

Langkah penangguhan datang saat Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel membuat pernyataan di televisi tentang potensi kekurangan bahan bakar. Serikat wartawan pro-pemerintah Kuba mengecam penangguhan itu sebagai sebuah penyensoran besar-besaran.

Baca Juga

"Apa yang baru di sini adalah ruang lingkup besar dari perang sibernetik ini, yang direncanakan dengan jelas, bertujuan membatasi kebebasan berekspresi dari institusi dan warga negara Kuba dan untuk membungkam para pemimpin revolusi," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC, Sabtu (14/9).

Penangguhan awalnya dimulai sebelum pengumuman di Televisi pemerintah pada Rabu (11/9) oleh Diaz-Canel. Kemudian penangguhan juga dilanjutkan pada keesokan paginya yang menyasar akun program TV, Mesa Redonda, di mana Diaz-Canel muncul, surat kabar milik pemerintah Granma Digital, stasiun radio negara Radio Rebelde, dan putri Raul Castro, Mariela Castro. Sementara akun Diaz-Canel tidak ditangguhkan, dan ia menggunakannya untuk membagikan pernyataan dari serikat wartawan.

Di samping itu, seorang juru bicara Twitter tidak memberikan contoh spesifik, di mana aturannya yang telah dilanggar. Namun menyatakan kebijakan manipulasi platform perusahaan, melarang pengguna secara buatan mengganggu percakapan dengan menggunakan banyak akun.

Twitter menyatakan, pemilik akun telah dihubungi dan diberi tahu alasan penangguhan tersebut. CEO dan co-founder Twitter, Jack Dorsey baru-baru ini mengunjungi Kuba. Pejabat di kementerian luar negeri telah secara terbuka meminta penjelasan darinya.

Dalam pidatonya di televisi, Diaz-Canel memperingatkan masalah dengan pasokan bahan bakar dalam beberapa pekan mendatang. Ia mengatakan, distribusi bahan bakar, terutama diesel, sedang mendapat masalah besar dari sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Venezuela, negara pemasok minyak utama Kuba.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement