Sabtu 14 Sep 2019 14:12 WIB

Bom PD II di Markas Brimob Jateng Punya Sensitivitas Tinggi

Bom sisa Perang Dunia II sudah cukup tua sehingga memiliki sensitivitas yang tinggi.

Kepulan asap masih mengepul dari sumber ledakan di bagian belakang kompleks Markas Sat Brimob Polda Jawa Tengah, di Jalan Jenderal Polisi Anton Sujarwo nomor 218, Banyumanik, Semarang, Sabtu (14/9). Sumber asap ini diduga dari gudang amunisi yang meledak.
Foto: bowo pribadi/Republika
Kepulan asap masih mengepul dari sumber ledakan di bagian belakang kompleks Markas Sat Brimob Polda Jawa Tengah, di Jalan Jenderal Polisi Anton Sujarwo nomor 218, Banyumanik, Semarang, Sabtu (14/9). Sumber asap ini diduga dari gudang amunisi yang meledak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bom sisa Perang Dunia II yang disimpan di gudang penyimpanan bahan peledak kompleks Markas Brimob Polda Jawa Tengah diketahui sudah cukup tua sehingga memiliki sensitivitas yang tinggi.

"Bom-bom sisa peninggalan Perang Dunia II itu adalah bom-bom yang cukup tua kemudian memiliki tingkat sensitivitas cukup tinggi, bisa dipicu oleh udara yang panas," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Sabtu (14/9)

Diduga ledakan yang terjadi pada pukul 07.00 WIB itu berawal dari ledakan kecil yang selanjutnya merembet karena terdapat cukup banyak bom sisa Perang Dunia II yang disimpan di gudang itu. Namun, ia mengatakan faktor pemicu ledakan tersebut masih dicek tim penjinak bom dan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis).

Gudang tersebut menyimpan beberapa jenis bahan peledak sisa Perang Dunia II, antara lain 6 buah mortir besar berukuran 120 cm dengan diameter 60 cm serta 3 buah mortir sedang dengan panjang 75 cm dan diameter 80 cm. Kemudian 8 buah mortir kecil ukuran 30 cm dan diameter 25 cm, sebuah bom ranjau sepanjang 55 cm dan diameter 80 cm.

Dedi Prasetyo mengatakan jajaran Polda Jawa Tengah melakukan sterilisasi dan pendinginan karena diduga masih terdapat sisabahan peledak yang dapat meledak.

"Langkah berikutnya melakukan pendataan kembali apa yang jadi kerusakan dampak dari ledakan," tutur dia.

Gudang penyimpan bahan peledak dan bom hasil temuan masyarakat yang berada di dalam komplek markas kepolisian itu berdekatan dengan rumah warga. Meski bersebelahan langsung dengan permukiman, tidak terdapat korban jiwa dari warga sekitar dalam kejadian itu, tetapi satu personel Brimob Polda Jawa Tengah terluka terkena pecahan kaca.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement