REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebar ke wilayah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Untuk mengantisipasi kabut asap itu, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid mengeluarkan imbauan untuk masyarakat pada Sabtu (14/9).
"Dalam rangka menyikapi dampak kabut asap di Kabupaten Nunukan dengan ini diimbau kepada seluruh masyarakat agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut," tulis Laura dalam imbauan resminya yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Sabtu.
Imbauan itu berisikan tujuh poin, pertama agar masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Kedua, masyarakat diimbau menghindari dan mengurangi aktivitas di luar rumah terutama pada kelompok usia rentan yakni bayi balita, ibu hamil, dan lansia.
Ketiga, masyarakat harus meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan serta menerapkan perilaku hidup bersih serta sehat. Caranya, dengan mengkonsumsi air putih dan makanan bergizi serta beristirahat yang cukup.
Keempat, masyarakat diperingatkan untuk tidak melakukan pembakaran sampah dan pembakaran lahan yang dapat menyebabkan semakin bertambahnya volume debu asap.
Kelima, karena tingkat jangkauan pandangan visual semakin terbatas, agar kepada masyarakat yang melakukan aktifitas di jalan, sungai, laut, dan udara untuk lebih berhati hati. "Dan dapat memperhatikan peringatan yang disampaikan oleh instansi teknis yang membidangi," kata Laura.
Keenam, masyarakat dapat segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada gangguan kesehatan. Ketujuh, kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Nunukan yang tugas dan fungsinya berhubungan langsung dengan masyarakat yang terdampak kabut asap agar meningkatkan fungsi layanannya.
Sementara itu, berdasarkan rilis resmi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas IV Nunukan, ada peningkatan titik panas atau hotspot di sebagian besar wilayah Kalimantan baik di Timur, Tengah, Selatan, maupun Utara.
Untuk Kalimantan Utara sendiri, perkembangan data hotspot dengan tingkat akurasi kepercayaan di atas 50 persen terdapat 14 titik yang tersebar di beberapa wilayah.
"Seperti KTT, Malinau, dan Bulungan. Selain itu wilayah negara tetangga yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Nunukan juga terdeteksi hotspot dan ada indikasi karhutla di wilayah tetangga," kata PMG Ahli Pertama BMKG Nunukan, Taufik Rahman dalam siaran pers pada Jumat (13/9).
Dia melanjutkan, arah angin yang cukup dominan dari tenggara dan selatan ke barat laut san utara sehingga Kabupaten Nunukan tampak diselimuti asap. Dapat dikatakan, asap tersebut merupakan dampak kiriman dari wilayah lainnya.
"Yang dominan dipengaruhi faktor lokal dan hujan yang terjadi sebaran tidak merata (lokal) sehingga meskipun diguyur hujan dalam beberapa terakhir potensi asap masih terus menigkat hingga tiga hari ke depan," jelas Taufik.