Ahad 15 Sep 2019 06:00 WIB

Nama Baru Abu Hurairah dan Tantangan Menghafal Hadis

Abu Hurairah dikenal sebagai periwayat hadis terbanyak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam antre saat ingin beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019).
Foto: Antara/Aji Styawan
Umat Islam antre saat ingin beribadah di area saf Raudhatun Jannah/Raudhah (Taman Surga) di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Senin (6/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Siapa yang tak mengenal Abu Hurairah. Dia adalah salah satu sabahat Nabi Muhammad SAW yang banyak meriwayatkan hadis. Ada sekitar 5.374 hadis yang diriwayatkannya. 

Ibnu Hisyam mengatakan bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin. Meski ada pula yang mengatakan nama asli Abu Hurairah adalah Abdurahman bin Shakhr al-Azdi. Bahkan sebelum memeluk Islam atau masa jahiliyah namanya bernama Abdus Syams (penyembah matahari).

Baca Juga

Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus di Yaman. Kecintaannya terhadap hewan terutama kucing membuatnya dijuluki Abu Hurairah yang berarti bapak kucing. 

Dalam sebuah riwayat, Abdullah bin Raafi pernah menanyakan tentang penamaan Abu Hurairah langung kepada empunya nama. 

Abu Hurairah pun menjelaskan bahwa dulunya dia pernah mengembala kambing. Saban mengembala terdapat seekor kucing yang mememani disampingnya. Jika malam tiba, Abu Hurairah menaruh kucing itu disebatang pohon. Sedang pada siang hari dia akan kembali ke pohon itu dan bermain dengan kucing itu. Sebab itulah dia dijuluki Abu Hurairah. 

Namun, mengutip Kisah Sahabat Rasul Vol 1 Abu Hurairah, Rasululullah mengganti nama Abu Hurairah ketika dia masuk Islam. Abu Hurairah memeluk Islam, setelah Thufail bin Amr seorang pimnpinan Bani Daus bertemu Rasulullah dan memeluk Isalm. 

Thufail kemudian mengajak orang-orangbBani Daus untuk memeluk Islam. Abu Hurairah pun mengikuti ajkakan Thufail meski sebagian besar orang-orang Bani Daus menolak. Setelah itu Abu Hurairah pergi menemui Rasul dan mendapatkan nama baru. 

“Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi Muhammad SAW mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (yang bermakna hamba Mahapengasih).

Abu Hurairah tetap tinggal bersama orang-orang Bani Daus beberapa tahun setelah dirinya memeluk Islam. Namun, pada 679 M dia bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah. 

Setelah masuk Islam, Abu Hurairah adalah sahabat yang selalu menyertai Nabi Muhammad. Dia banyak meriwayatkan hadis Nabi. Bahkan banyak perawi hadis yang meriwayatkan hadis darinya misalnya saja Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Anas bin Malik. 

Sementara Imam Bukhari menyebut ada sekitar 800 perawi dari kalangan sahabat dan tabiin yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah. 

Abu Hurairah sangat kuat dalam hafalannya. Marwan bin Hakam pun pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi. 

Kala itu Marwan meminta Abu Hurairah menyebutkan sejumlah hadis. Hadis yang disebutkan Abu Hurairah itu pun dicatat sekretaris Marwan bin Hakam. 

Setahun kemudian, Marwan bin Hakam kembali menguji Abu Hurairah untuk menyampaikan seluruh hadis yang pernah disampaikan setahun lalu. 

Abu Hurairah pun mampu menyampaikan hadis-hadis itu tanpa tertinggal satu huruf pun. Sementara itu, Syekh as-Subki pernah menghimpun fatwa-fatwa Abu Hurairah dalam kitab Fatwa Abi Hurairah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement