Ahad 15 Sep 2019 12:08 WIB

Sesar Aktif Pemicu Gempa Halmahera Selatan Masih Misteri

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang melanda Halmahera Selatan pada Ahad dini hari.

Ilustrasi Gempa
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gempa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang melanda Halmahera Selatan pada Ahad (15/9) pukul 01.22 WIT terjadi akibat aktivitas sesar aktif. Namun, sesar penyebab gempa tersebut masih misteri.

"Menjadi pertanyaan besar dan masih misteri. Mekanisme sumbernya berbeda dengan gempa kuat sebelumnya yang juga mengguncang Halmahera Selatan dengan magnitudo 7,2 pada 14 Juli 2019," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dihubungi dari Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa kuat 14 Juli, yang diikuti 177 gempa susulan, mengakibatkan enam orang meninggal dunia, 51 orang luka-luka, 3,104 orang mengungsi, 971 rumah rusak. "Menariknya, gempa Minggu dini hari tadi mekanismenya sesar naik sementara gempa pada 14 Juli 2019 mekanismenya sesar mendatar," tambah Daryono.

Atas dasar adanya perbedaan mekanisme sumber kedua gempa, ia mengatakan, tampaknya gempa Ahad dini hari tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan. Dia menyebut kondisi itu merupakan cerminan kompleksitas tektonik di wilayah Halmahera Selatan.

Gempa 15 September pusatnya berada di laut pada kedalaman 41 km di 0.92 LS dan 128.57 BT, 123 km arah timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan. Sementara gempa 14 Juli berpusat pada kedalaman 10 km di 62 km timur laut Kota Labuha.

Daryono mengatakan, lokasi episenter yang relatif berdekatan tampaknya gempa magnitudo 7,2 pada 14 Juli telah menimbulkan perubahan tegangan. Sehingga, menyebabkan terjadinya gempa dengan magnitudo 6,0 pada Ahad dini hari.

Guncangan gempa bumi Ahad dini hari dirasakan kuat di Halmahera Selatan, khususnya Kecamatan Gane Barat Utara, Gane Luar, Gane Timur Selatan dan Kukupang. Guncangan akibat gempa juga terasa di Labuha, Maba, Bacan Timur Tengah, dan Weda. Getaran kuat akibat gempa itu membuat warga yang sedang tidur terbangun dan berlarian keluar rumah.

Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan yang timbul akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sampai pukul 11.00 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan dan satu di antaranya bermagnitudo 4,1.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement