REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air Group menyampaikan perkembangan terbaru operasional penerbangan pada Ahad (15/9) hingga pukul 12.00 waktu setempat. Sekitar 104 penerbangan Lion Air Group mengalami penyesesuaian jadwal lantaran gangguan asap di Sumatra dan Kalimantan.
Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya mesti menyesesuaikan penerbangan dengan kondisi cuaca akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyebut Lion Air Group mengalami keterlambatan keberangkatan dan kedatangan (delay), kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/RTB),pengalihan pendaratan (divert) serta melakukan pembatalan penerbangan (cancel), di beberapa jaringan domestik yang dilayani.
"Keputusan tersebut disebabkan akibat cuaca buruk berupa fog/smoke (kabut asap) yang terjadi di beberapa daerah. Kondisi ini mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan untuk proses lepas landas dan mendarat," katanya dalam siaran pers, Ahad.
Danang menjelaskan dampak yang timbul berpotensi mengakibatkan terganggunya rotasi pesawat untuk sektor atau rute penerbangan berikutnya. Ia menegaskan berdasarkan situasi yang terjadi seluruh operasional dijalankan berdasarkan prosedur operasi standar (SOP).
"Ini demi keselamatan penumpang," ujarnya.
Lion Air Group, kata Danang sudah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terganggu perjalanannya. Lion Air Group memfasilitasi kepada penumpang bagi yang akan melakukan proses pengembalian dana (refund), perubahan jadwal keberangkatan (reschedule) sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.
"Lion Air Group akan terus berkoordinasi bersama pihak terkait guna memperoleh perkembangan atau keterangan sesuai situasi terbaru," ucapnya.