REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gelandang Persib Bandung asal Iran, Omid Nazari, menjadi salah satu korban dari insiden pelemparan batu bus pemain Maung Bandung pada Sabtu (14/9). Nazari menderita luka cukup serius di bagian dahi dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat jahitan pada lukanya.
Nazari mengaku prihatin dengan insiden tersebut. ''Yang terjadi hari ini adalah sesuatu yang menyedihkan,'' tulis Nazari melalui Instagram Story, seperti dikutip situs resmi Persib, Ahad (15/9). ''Kejadian tersebut seharusnya tak termasuk dalam sepakbola sama sekali.''
Pria berkebangsaan Iran itu mengajak seluruh suporter di Indonesia agar bisa memahami arti sesungguhnya dari sebuah pertandingan sepakbola. Yang tak boleh lepas dari nilai sportivitas. “Sepakbola adalah tentang mempertemukan semua orang secara bersama-sama dan membuat semuanya bisa menikmati sebuah pertandingan,” katanya.
Untuk itu, dirinya berharap tindak kekerasan dalam lingkungan sepakbola dapat segera berakhir. Sebab, sejatinya sepakbola adalah sebuah pertandingan olahraga yang bisa menghibur dan membahagiakan siapapun yang menyaksikannya.
''Saya berharap kekerasan dalam sepakbola bisa berakhir dan kita semua bisa menikmati sebuah pertandingan dengan nyaman. Tolong hentikan kekerasan ini,'' tulis Nazari. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh bobotoh dan para pengikut di Instagram yang telah mendoakan dirinya.