Senin 16 Sep 2019 04:26 WIB

Quartararo Lebih Cepat, Rossi: Kami Cari Solusinya

Rossi mengakui tak memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk bisa kompetitif.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Ratna Puspita
Valentino Rossi
Foto: EPA-EFE/Claudio Giovannini
Valentino Rossi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yamaha bertarung ketat dengan juara MotoGP Repsol Honda, Marc Marquez, pada seri balapan di San Marino, Ahad (15/9) malam WIB. Namun, pembalap Yamaha yang bersaing dengan Marquez bukanlah Maverick Vinales atau Valentino Rossi dari Monster Yamaha yang merupakan tim pabrikan resmi.

Pembalap Yamaha yang berhasil bersaing dengan Marquez adalah pendatang baru atau rookie Fabio Quartararo. Pembalap asal Prancis itu sempat memimpin 23 dari 27 lap dan kehilangan keunggulan setelah pertarungan di putaran terakhir.

Baca Juga

"Mungkin karena kami (Rossi dan Vinales) lebih tinggi, kami tidak tahu, tetapi kami perlu mencari solusi agar kami menjadi lebih kuat," ujar Rossi seperti dilansir dari Crash.net, Senin (16/9).

Hasil itu membuat Quartararo berhasil naik podium keempatnya musim ini. Bahkan, pembalap berusia 20 tahun itu kini berada tepat di belakang Vinales dan Rossi pada klasemen kejuaraan dunia.

Padahal, Quartararo sebagai pembalap tim satelit Yamaha hanya mendapatkan mesin M1 dengan spesifikasi terendah di grid, termasuk 500rpm lebih sedikit dari pada motor tim pabrikan. Pembalap Monster Yamaha, Valentino Rossi, pun mengaku bingung dengan hal tersebut.

Kendati demikian, ia juga tetap melihat sisi positif dari keberhasilan Quartararo yang mengakhiri balapan pada posisi kedua. Ia mengatakan hal tersebut merupakan fakta bahwa pabrikan Yamaha tidak terlalu bermasalah dibanding dengan kompetitor lainnya.

Apalagi, empat pebalap Yamaha secara berurutan finis di urutan kedua hingga kelima. "Sepertinya pabrikan lain memiliki lebih banyak masalah dibandingkan dengan kami. Tapi Maverick (ketiga) dan Quartararo lebih cepat dari saya dan Franco, yang sedikit lebih bermasalah, terutama di pintu keluar sudut di mana sepertinya kami memiliki sedikit kelebihan cengkeraman dalam akselerasi," kata Rossi.

Pada kesempatan itu, Rossi mengakui tak memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk bisa kompetitif pada balapan GP San Marino. Di kampung halamannya itu, The Doctor harus puas melewatkan podium setelah hanya mampu finis keempat, untuk ketiga kalinya secara beruntun musim ini.

Rekor tiga kali kemenangan di Misano milik Rossi pun disamai oleh Marc Marquez (Repsol Honda) yang menjadi juara hari itu. "Aku ingin berjuang untuk podium tapi aku tak memiliki kecepatan karena kalian tahu naik podium di depan semua pendukung di Misano itu selalu luar biasa," kata Rossi seperti dilansir laman resmi MotoGP.

Rossi finis 12,660 detik di belakang Marquez dan sekitar 11 detik dari Viñales. "Tapi balapan ini kurang lebih seperti yang kami harapkan karena selama sesi latihan, tiga pebalap teratas selalu lebih cepat dari kami," kata Rossi yang start dari P7 untuk kedua kali secara beruntun di Misano itu.

"Kami mencoba melakukan perbaikan di sejumlah area tapi kami tak mampu membuat kemajuan akhirnya kami finis keempat."

Setelah Misano, seri ke-14 akan digelar di Aragon, Spanyol. Rossi mengatakan itu adalah trek yang sulit. Yamaha gagal naik podium di dua tahun terakhir di sana.

"Kami selalu kewalahan. Tapi kami tiba dengan sejumlah hasil balapan yang bagus jadi kami masih perlu berbenah dan berharap bisa lebih kompetitif dari yang telah lalu," kata Rossi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement