REPUBLIKA.CO.ID, BALIGE -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menebar 266 ribu beragam benih ikan di Danau Toba, pada akhir pekan lalu. Selain untuk mengembalikan ekosistem yang seimbang, penebaran benih untuk mengoptimalkan perairan Danau Toba dan menambah stok ikan konsumsi bagi masyarakat sekitar.
Jenis ikan yang ditebar tersebut berupa 250 ribu benih ikan nilem, 15 ribu benih ikan tawes dan 1.000 benih ikan batak. Ikan batak merupakan ikan endemik yang hanya ditemukan di Danau Toba dan keberadaannya hampir punah.
"Dengan kegiatan restocking ikan ini, kita kembalikan lagi ketersediaan ikan khususnya ikan endemik maupun spesifik lokal untuk menjaga keseimbangan eksosistem lingkungan perairan di Danau Toba," kata Susi dalam keterangan resminya, Senin (16/9).
Susi mengatakan, penyediaan kembali ikan di Danau Toba ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Dia berpesan agar sumber daya perikanan dikelola dengan baik agar dapat lestari dan berkelanjutan.
"Apabila penangkapan ikan di Danau Toba ini tidak terkontrol, percuma kita lakukan tebar benih. Gunakan alat tangkap yang sesuai aturan dan ramah lingkungan. Jangan rusak ekosistem perairan agar terus berkelanjutan," katanya.
Susi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan termasuk perairan Danau Toba. Salah satu langkah sederhana dengan tidak membuang sampah plastik atau sampah yang sulit terurai. Ia mendorong pemerintah setempat untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang dipimpin.
Menurutnya, sampah plastik telah menjadi masalah serius di dunia. Bahkan Indonesia menjadi negara kedua di dunia dengan sampah plastik terbanyak. Menteri Susi berpesan kepada masyarakat agar menjadi bagian dari solusi dalam memerangi sampah plastik.
"Saya tegaskan bahwa sampah plastik sangat sulit dimusnahkan, bahkan sampai puluhan tahun di dalam laut masih tetap utuh. Mulai dari diri sendiri dari lingkungan rumah dan sekitar," katanya.