REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN--Menteri Kesehatan Indonesia Nila F Moeloek menggelar pertemuan dengan Menteri Kesehatan dan Pendidikan Kedokteran Iran, Saeed Namaki di Teheran. Nila F Moloek mengatakan kunjungan kerjanya ke Iran sebagai salah satu komitmen untuk secepatnya mengimplementasikan MoU kerjasama kesehatan yang telah disahkan d Jenewa di sela-sela pertemuan Dewan Kesehatan Dunia.
Nila F Moeloek menjelaskan dengan jumlah populasi yang banyak serta kondisi geografis, Indonesia memiliki sejumlah tantangan. Nila mengatakan sama dengan Iran saat ini Indonesia juga tengah membenahi layanan kepedulian kesehatan, upaya mengurangi tingkat kematian, mengurangi tingkat kematian bayi dan mencegah penyakit yang sudah kompleks.
“Pemerintah Indonesia telah mencangkan 2 program yaitu Program Nusantara Sehat dimana para dokter dan tenaga kesehatan yang baru ditugaskan di daerah terpencil. Program lainnya yaitu Gerakan Makanan Sehat ( Germas) yang mempromosikan gaya hidup sehat,” kata Nila dalam pertemuan tersebut, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (15/9).
Dalam pertemuan bilateral ini Menteri Namaki mengatakan kebijakan pemerintah Iran dibawah Presiden Hassan Rouhani di sektor kesehatan lebih menitikberatkan pada penyediaan asuransi kesehatan, infrastruktur, penyakit ganas dan tindakan pencegahan terhadap penyakit menular. Pemerintah Iran juga sedang membangun sistem rekam medis bagi warga negara Iran.
Lebih lanjut disampaikan terdapat 66 perguruan tinggi bidang kedokteran di Iran dan sekitar 97 persen obat-obatan dipasok oleh lebih dari 1200 industri lokal. Iran juga tengah membangun sejumlah industri di bidang alat-alat kesehatan.
Sekitar 67 persen bahan mentah bagi industri farmasi di Iran disediakan oleh perusahaan lokal. Iran juga siap mengembangkan vaksin halal dari negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Pertemuan kedua Menteri Kesehatan tersebut berlangsung dengan baik. Kedua belah berharap MoU kerja sama ini secepatnya dapat mengimplementasikan.