Senin 16 Sep 2019 07:36 WIB

Pengiriman Sistem Pertahanan S-400 Rusia ke Turki Selesai

Turki akan mengaktifkan sistem pertahanan peluru kendali S-400 pada April 2020.

Bagian pertama sistem pertahanan S-400 sudah tiba di pangkalan udara di dekat ibu kota Ankara.
Foto: Turkish Defence Ministry via AP, Pool
Bagian pertama sistem pertahanan S-400 sudah tiba di pangkalan udara di dekat ibu kota Ankara.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Pertahanan Turki mengatakan pengiriman bagian-bagian peralatan dari sistem pertahanan peluru kendali S-400 dari Rusia rampung, Ahad (15/9). Turki menambahkan, sistem itu akan diaktifkan pada April 2020.

Ankara dan Washington berselisih mengenai pembelian sistem S-400 oleh Turki. AS mengatakan sistem itu tak cocok dengan pertahanan NATO dan menimbulkan ancaman terhadap jet-jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin.

Baca Juga

Bagian-bagian awal dari sistem itu dikirim ke Ankara pada Juli kendati sudah ada peringatan mengenai kemungkinan AS memberlakukan sanksi akibat pembelian senjata itu. AS juga tidak melanjutkan program F-35, tetapi Turki sejauh ini menepis peringatan-peringatan.

Dalam sebuah pernyataan, Kemhan Turki mengatakan pengiriman bagian-bagian kedua dari sistem persenjataan itu sudah rampung. Usaha-usaha untuk mengoperasikan dan melatih personel yang menggunakannya sedang berlangsung.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam wawancara dengan CNN Turk, Sabtu (14/9), sistem rudal S-400 akan diaktifkan walau ada peringatan-peringatan dari AS. "Mereka (para pejabat AS) mengatakan kepada kami 'jangan aktifkan sistem itu dan kami bisa menyelesaikannya, tetapi kami beritahu mereka, membeli sistem-sistem ini bukan sebagai alat bantu," kata Cavusoglu.

Ia menambahkan Turki akan terbuka membeli sistem-sistem rudal Patriot Raytheon Co dari AS juga. Dalam wawancara pada Jumat, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Reuters, ia akan membeli sistem-sistem rudal Patriot AS dengan Presiden AS Donald Trump bulan ini. Dia menyatakan hubungan pribadi dia dengan pemimpin AS itu akan mengatasi krisis diakibatkan oleh pembelian sistem S-400.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement