Senin 16 Sep 2019 10:42 WIB

Rahasia Kehidupan: Trilogi Tasawuf Ibarat Pohon Menjulang

Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengibaratkan trilogi tasawuf dengan pohon.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Umat Muslim menggelar zikir bersama (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Umat Muslim menggelar zikir bersama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Setiap Muslim pasti ingin dianugerahi kenikmatan untuk bisa menyingkap berbagai rahasia kehidupan di alam raya ini. Syekh Abdul Qadir al-Jailani, misalnya, salah satu ulama tasawuf ini, melalui sejumlah kitabnya berupaya mengungkap tabir kehidupan. 

Di antara kitabnya yang paling terkenal adalah Sirr al-Asrar. Kitab ini dianggap sebagai jembatan yang mengantarkan pada tiga karyanya yaitu al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq, al-Fath ar-Rabbani wa al-Faydh ar-Rahmani, dan Futuh al-Ghaib

Baca Juga

Kitab karangan Syekh Abdul Qadir ini merupakan satu di antara buku yang dianggap representatif menyingkap semua tabir itu.  

Karya akbar Syekh Abdul Qadir Jailani ini ditulis sejak 1.000 tahun lalu yang bisa dijadikan bekal bagi umat Islam untuk menjadi kekekasih Allah. 

Kitab ini berhasil menjelaskan secara detail pengalaman dan tahapan-tahapan spiritual seseorang dalam menjalani amalan tarekat dan makrifat hingga mencapai hakikat Allah.

Kitab Sirr al-Asrar telah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Salah satu terjemahan ke dalam bahasa Indonesia diberi judul The Secret of Secrets: Menemukan Hakikat Allah.

Buku yang diterbitkan oleh TuRos ini diterjemahkan dari bahasa asli naskah Sirr al-Asrar, yaitu bahasa Arab. Hal ini untuk mengantisipasi hasil terjemahan yang meleset terlalu jauh dari maksud yang dikandungnya.   

Dalam kitab Sirr al-Asrar ini, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menjelaskan tentang macam-macam ilmu. Menurut dia, semua ilmu dapat dikelompokkan menjadi empat bagian. Pertama, ilmu lahiriyah, yaitu imu syariat yang berupa perintah, larangan, dan segala bentuk hukum.

Kedua, ilmu syariat batin atau yang disebut juga ilmu tarekat. Ketiga, yaitu ilmu tarekat batin atau yang disebut juga ilmu makrifat. Sedangkan yang terakhir adalah inti ilmu batin atau yang disebut juga ilmu hakikat.

Menurut Syekh Abdul Qadir, semua macam ilmu itu harus dicapai semua hamba sebagaimana sabda Rasulullah yang diungkapkan dalam buku ini. Namun, sayangnya buku terjemahan ini tidak menyebutkan periwayat hadis tersebut. 

“Syariat adalah pohon, tarekat dalah rantingnya, makrifatnya adalah daunnya, hakikat adalah buahnya. Alquran menghimpun semuanya dengan dalil dan isyarat, baik lewat tafsir maupun takwil.”

 

Menurut Syekh Abdul Qadir, pengarang kitab Tafsir al-Kabir telah menyatakan bahwa jika pintu hati telah dibuka, maka semua pintu batin yang lain pasti akan terbuka. 

Selain itu, seorang hamba juga diperintahkan untuk selalu melawan nafsu di berbagai level, yaitu syariat, tarkeat, makrifat, dan hakikat. Pasalnya, dalam level syariat itu nafsu selalu membisikkan berbagai macam pelanggaran. 

Di level tarekat, nafsu selalu membisikkan berbagai macam pengakuan sebagai bentuk tipu daya, seperti pengakuan nabi atau sebagai wali.

Di level makrifat, nafsu juga selalu membisisikkan syirik tersembunyi, seperti pengakuan diri sebagai Tuhan. Namun, di dalam level hakikat, tutur Syekh Abdul Qadir, setan sama sekali tidak memiliki jalan masuk ke situ sebagaimana halnya nafsu, bahkan malaikat sekalipun.

Maka, pada saat itulah seorang hamba akan selamat dari dua musuh utamanya, yaitu nafsu dan setan, sehingga dia akan menjadi seorang yang ikhlas. 

Sebagaimana difirmankan dalam Alquran: “Iblis menjawab, ‘Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (QS  Shad (38): 82-83).

Menurut Syekh Abdul Qadir, untuk menjadi seorang ikhlas maka seorang hamba harus bisa mencapai hakikat. Barang siapa yang belum mencapai hakikat maka dia belum menjadi seorang ikhlas, karena sifat-sifat kemanusiannya tidak dapat hilang, kecuali hanya dengan tajali Zat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement