Senin 16 Sep 2019 12:08 WIB

Mantan Petenis Rusia Ini Ingin Era The Big Three Berakhir

Era baru Daniil Medveved, Karen Khachanov, dan Andrey Rublev bisa menggantikannya.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Petenis Swis Roger Federer (kanan) dan Rafael Nadal berpelukan usai pertandingan semifinal Wimbledon di London, Jumat (12/7) waktu setempat. Federer melaju ke final dan bertemu Novak Djokovic.
Foto: Adrian Dennis/Pool Photo via AP
Petenis Swis Roger Federer (kanan) dan Rafael Nadal berpelukan usai pertandingan semifinal Wimbledon di London, Jumat (12/7) waktu setempat. Federer melaju ke final dan bertemu Novak Djokovic.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Mantan petenis dunia asal Rusia, Igor Andreev, berharap era The Big Three, Rafael Nadal, Roger Federer, dan Novak Djokovic berakhir dan digantikan era Daniil Medveved, Karen Khachanov, dan Andrey Rublev. Itu disampaikan Andreev usai menyaksikan kekalahan Medvedev dari Nadal pada final Grand Slam Amerika Serikat (AS) Terbuka 2019.

Andreev memuji penampilan Madvedev ketika melawan Nadal. Medvedev menunjukkan semangat untuk bisa menjadi yang terbaik di lapangan. Selama sebulan terakhir, terutama pada final AS Terbuka, ia dinilai tampil luar biasa.

Bahkan penggemar yang sebelumnya tidak menyukai Medvedev berbalik menjadi mengaguminya. Apalagi melawan Nadal tidak mudah karena petenis asal Spanyol itu adalah salah satu pemain terkuat di dunia tenis saat ini. Meski kecewa Medvedev kalah, tapi apa yang ditunjukkannya di lapangan sangat bagus.

photo
Daniil Medvedev

Oleh karena itu, kata Medvedev, tak berlebihan jika banyak orang memberikan penghormatan kepada petenis asal Rusia itu. Andreev bahkan menyebut Medvedev sebagai pahlawan. Dia mampu menghadapi tekanan seluruh isi stadion yang mendukung Nadal.

"Saya berharap bahwa era Nadal, Federer, dan Djokovic akan segera berakhir dan bahwa era Medvedev, Khachanov, dan Rublev akan dimulai," kata Andreev dilansir dari Tennisworldusa, Ahad (15/9).

Medvedev memberikan komentarnya tentang bagaimana caranya menghadapi tekanan luar biasa di partai final kala itu. Dia mengklaim tak sulit karena meskipun AS Terbuka adalah final pertamanya di level grand slam, tapi pengalaman bermain tenis 17 tahun membantu dirinya mampu menghadapi tekanan itu.

“Telah banyak pertandingan besar, tidak sebesar ini. Maksud saya, saya siap untuk saat-saat ini, berada di sana dan mencoba untuk memenangkan pertandingan," jelas Medvedev.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement