Senin 16 Sep 2019 13:00 WIB

Teknik Jennifer Garner Jadi Ibu yang Menyenangkan

Jennifer Garner menjadi ibu menyenangkan lewat kata ya seharian penuh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Jennifer Garner
Foto: EPA
Jennifer Garner

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak Jennifer Garner berpikir ibu mereka adalah sosok yang paling menyenangkan. Penilaian itu Garner dapatkan ketika berbincang-bincang dengan ketiga anaknya.

Pemeran Mother's Day ini memiliki dua anak perempuan dan seorang putra dari pernikahannya dengan Ben Affleck yang telah bercerai tahun lalu. Garner mengatakan, ketiga anaknya berpikir kalau dia seorang yang suka bersenang-senang.

Baca Juga

"(Saya) ibu yang suka bersenang-senang," ujar Garner dalam acara "The Tonight Show Starring Jimmy Fallon". Salah satu kegiatan menyenangkan yang dilakukannya adalah membaca buku bersama anak-anaknya. Salah satu buku tersebut adalah buku anak Amy Krouse Rosenthal berjudul Yes Day. Bahkan buku tersebut dikembangkannya menjadi film untuk Netflix.

Dalam buku dan film tersebut, orang tua dipaksa untuk mengatakan "ya" pada setiap keinginan anak-anak selama sehari. Konsep ini pun menjadi suatu yang menarik dan menjadi teknik yang dipelajari untuk bersenang-senang dengan anaknya.

"Ini adalah buku yang saya baca untuk anak-anak saya dan putri saya terpikat dengan buku ini. Karena ini tentang seorang ibu yang suatu hari dalam setahun mengatakan "ya" sepanjang hari," ujar Garner, dikutip dari Aceshowbiz, Senin (16/9).

Perempuan berusia 47 tahun ini pun telah mengadopsi teknik yang diajarkan dari buku itu untuk hidupnya sendiri di rumah. Dia mengaku seorang yang sering mengatakan tidak pada anaknya, sehingga anak-anaknya sering meledeknya.

"Mereka memanggilku naga, mereka memiliki semua nama panggilan untukku. Jadi pada suatu hari setahun, aku hanya mengatakan ya," ujar ibu tiga anak ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement