Senin 16 Sep 2019 16:14 WIB

Korsel akan Pakai Cadangan Minyak Jika Harga Memburuk

Harga minyak mentah dunia melonjak setelah serangan menghantam kilang Saudi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Foto satelit pada Sabtu (14/9) menunjukkan asap hitam membubung berasal dari kebakaran di fasilitas pemrosesan minyak milik perusahaan Saudi Aramco di Buqyaq, Arab Saudi.
Foto: Planet Labs Inc via AP
Foto satelit pada Sabtu (14/9) menunjukkan asap hitam membubung berasal dari kebakaran di fasilitas pemrosesan minyak milik perusahaan Saudi Aramco di Buqyaq, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) menyatakan pada Senin (16/9), bahwa mereka akan mempertimbangkan untuk merilis cadangan minyak strategis jika keadaan impor minyak mentah memburuk setelah serangan pada Sabtu (14/9) di fasilitas minyak Arab Saudi.

"Pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk menstabilkan permintaan dan situasi pasokan dan harga, seperti mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak jika situasinya memburuk," kata kementerian Energi Korsel.

Baca Juga

Komentar itu muncul saat harga minyak melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan pada Senin. Serangan pada akhir pekan di fasilitas minyak mentah Saudi telah memicu kekhawatiran pasokan minyak.

Kementerian Energi Korsel menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mengantisipasi tidak ada dampak jangka pendek pada pengamanan pasokan minyak mentah dari Saudi. Tetapi jika situasi terjadi berlarut-larut, maka akan mengganggu pasokan minyak mentah.

Adapun Korsel, importir minyak mentah terbesar kelima di dunia, saat ini memiliki sekitar 96 juta barel minyak mentah dan produk olahan sebagai cadangan strategis. Dari total 96 juta barel, negara itu memiliki 82 juta barel minyak mentah dan sisanya adalah produk olahan seperti bensin, solar, dan nafta. Timbunan persediaan mencakup sekitar 90 hari kebutuhan minyak Korsel.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump juga mengizinkan penggunaan cadangan minyak darurat AS untuk memastikan pasokan yang stabil setelah serangan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement