Senin 16 Sep 2019 16:55 WIB

Wirausaha Daruttauhid Al Ishlah: Dari Santri untuk Santri

Santri dibekali kemampuan berwirausaha.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Kegiatan jual beli di warung santri Ma'had Daruttauhid AL Ishlah Bobos
Foto: Republika/Andrian Saputra
Kegiatan jual beli di warung santri Ma'had Daruttauhid AL Ishlah Bobos

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pesantren Daruttauhid Al Ishlah Bobos mendorong santrinya agar tak hanya bisa mengaji. Namun juga mempunyai skill berwirausaha sejak dini.

Untuk itu, pesantren punya program kewirausahaan di mana santri sesuai kelasnya harus mampu membuat produk agar bisa dipasarkan pada santri lainnya. 

Baca Juga

“Jadi tergantung produknya per kelas, ada yang membuat gorengan, telur, dan lainnya itu santri hanya menjual di dalam. Jadi yang bikin santri yang beli juga santri," kata Ustazah Siti Hajar salah satu guru bidang tata usaha Pesantren Daruttauhid Al Ishlah Bobos saat berbincang dengan Republika,co.id pada Senin (16/9).

Menurut Siti Hajar, program kewirausahaan sudah masuk kurikulum pondok. Bahkan untuk materi kewirausahaan ini santri memperoleh empat jam pembelajaran setiap pekannya.  Karenanya santri  memiliki fasilitas-fasilitas sendiri untuk berjualan mulai dari gerobak, peralatan memasak, hingga warung. 

Untuk permodalan mula-mula pesantren memberikan modal awal pada tiap kelas untuk berwirausaha. Masing-masing kelas dituntut mampu mengembangkan usaha yang sudah dirintisnya bersama-sama. 

Menurut Ustazah Siti, pesantren juga menekankan santrinya agar menguasai hadis. Setiap tahunnya santri ditargetkan mampu menghafal 100 hadis. Sebab itu pula Pesantren Daruttauhid Al Ishlah disebut sebagai pesantren hadis dan wirausaha. Selain itu pesantren juga menekankan santrinya bisa menghafal Alquran.

photo
Pesantren Ma'had Daruttauhid AL Ishlah Bobos Putri.

Daruttauhid Al Ishlah mempunyai konsep-konsep sekolah terpadu atau boarding school dengan lembaga formal tingkat SMP dan MA. Pesantren memadukan metode pesantren salaf atau tradisional dengan metode pesantren modern. 

“Program kewirausahaan ini sudah mulai sejak menjadi boarding. Kita ingin pesantren mandiri termasuk santrinya.  Dengan ini santri akan lebih kreatif,” katanya.

Daruttauhid Al Ishlah mulanya bernama Al Ishlah. Pesantren yang berada di Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang, Cirebon ini adalah salah satu pesantren tertua di Cirebon. Pesantren ini berdiri pada 1850. 

Pesantren kemudian berubah nama menjadi Ma’had Darut Tauhid Al-Ishlah. Pada 2012 dimulai MTs Islamic Boarding School Al-Ishlah Bobos, dan tahun pelajaran 2019/2020 Pesantren mulai menyelenggarakan pendidikan formal lainnya yakni  SMP & MA class Islamic boarding school. Andrian Saputra

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement