Senin 16 Sep 2019 18:27 WIB

Kasus Kebakaran Masih Marak di Sukabumi

Kasus kebakaran masih terjadi dan warga harus tetap waspada.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Memasuki pertengahan September 2019, kasus kebakaran di Kota Sukabumi dilaporkan masih banyak terjadi. Kondisi ini terjadi salah satunya karena dampak kemarau yang menyebabkan barang-barang mudah terbakar karena kekeringan.

Terakhir, kebakaran terjadi pada Senin (16/9) yang melanda gudang perabotan ukuran 8 x 9 meter yang berlokasi di Kampung Cipeujuh RT 01 RW 03 Kelurahan/Kecamatan Baros. Akibatnya gudang beserta isi dalamnya ludes terbakar.

Baca Juga

‘’Kasus kebakaran masih terjadi dan warga harus tetap waspada,’’ ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami, Senin. Hal ini ditandai dengan kejadian kebakaran di sejumlah titik.

Misalnya kebakaran yang terjadi di gudang perabotan di Baros Senin. Dari keterangan warga kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Kobaran api pertama kali muncul dari atas bangunan yang menyala dan diduga dari  konsleting listrik didalam ruang tengah.

Melihat api kata Zulkarnain, warga kaget  lalu manggil minta bantuan sekitar. Kebakaran ini menyebabkan gudang habis terbakar dengan barang yang rusak berupa satu unit motor, sepeda anak, perabot rumah tangga seperti mesin cuci, ayam ekor, dan lain-lain.

Kerugian lanjut Zulkarnain diperkikan sekitar Rp 40 jutaan. Upaya pemadaman dilakukan oleh empat unit mobil pemadam kebakaran (Damkar). Selain itu satu unit mobil serbaguna serta dibantu oleh polsek dan TNI.

Sebelumnya, kasus kebakaran juga di lahan kosong yang terdapat banyak alang-alang di dekat kawasan bumi perkemahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada 12 September lalu.

 

Kasie Damkar BPBD Kota Sukabumi, Hendar Iskandarsyah mengatakan, luas area yang terbakar cukup besar yakni 2.000 meter persegi. ‘’ Kebakaran terjadi di atas bukit sehingga menjadi kendala,’’ terang dia.

Menurut Hendar, kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30 WIB dan baru bisa dipadamkan secara keseluruhan puku 17.15 WIB. Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan sebanyak 4 unit mobil damkar dibantu para anggota pramuka. Beruntung kebakaran tidak merembet ke permukiman warga.

Hendar mengatakan, ke depan warga harus berhati-hati dengan tidak membakar lahan atau sampah sembarangan. Sebabnya di musim kemarau kobaran api akan merembet dengan cepat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement