Senin 16 Sep 2019 18:05 WIB

Inggris: Pelaku Serangan Kilang Minyak Saudi Belum Jelas

Pejabat AS tuduh Iran berada di balik serangan kilang minyak Saudi.

Red: Nur Aini
Foto satelit pada Sabtu (14/9) menunjukkan asap hitam membubung berasal dari kebakaran di fasilitas pemrosesan minyak milik perusahaan Saudi Aramco di Buqyaq, Arab Saudi.
Foto: Planet Labs Inc via AP
Foto satelit pada Sabtu (14/9) menunjukkan asap hitam membubung berasal dari kebakaran di fasilitas pemrosesan minyak milik perusahaan Saudi Aramco di Buqyaq, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris pada Senin menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi serius dan keterlaluan. Namun, Inggris menyatakan fakta secara menyeluruh diperlukan tentang siapa yang bertanggung jawab sebelum memberikan tanggapan.

Serangan tersebut "merupakan pelanggaran berat hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, menambahkan bahwa Inggris secara tegas mendukung Arab Saudi.

Baca Juga

"Mengenai siapa yang bertanggung jawab, gambarannya belum jelas keseluruhan," kata Raab.

"Saya ingin memiliki deskripsi yang sangat jelas, yang akan kita dapatkan segera. Ini adalah serangan yang begitu serius terhadap Arab Saudi dan instalasi minyak serta berdampak luas bagi pasar sekaligus pasokan minyak," kata dia. "Ini tindakan yang sangat serius dan keterlaluan dan kami perlu memiliki kemungkinan respons internasional yang jelas dan kohesif terhadap itu."

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Ahad menyatakan kemungkinan merespons serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi. Hal itu setelah pejabat senior pemerintah AS menuding Iran bertanggungjawab terhadap serangan ke Saudi. Iran membantah pihaknya melancarkan serangan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement