Senin 16 Sep 2019 19:46 WIB

Iran Bantah Ada Pertemuan Rouhani dengan Trump di PBB

Kabar rencana pertemuan Rouhani dengan Trump dinilai hanya spekulasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Donald Trump
Foto: NBC News
Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan pihaknya tidak mengatur pertemuan antara Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat menghadiri sidang Majelis Umum PBB di New York, akhir bulan ini. 

"Kami tidak merencanakan pertemuan ini, saya juga tidak berpikir hal seperti itu akan terjadi di New York," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi pada Senin (16/9), dikutip laman Aljazirah. 

Baca Juga

Dia menyadari adanya kabar yang beredar dan menyebut Rouhani akan melakukan pertemuan dengan Trump di sela-sela sidang Majelis Umum PBB. Namun menurut Mousavi, kabar itu hanya spekulasi. 

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Trump berkenan melakukan pertemuan dengan Rouhani tanpa prasyarat saat berada di markas PBB. Namun belakangan Trump membantah kabar tersebut.

"Itu adalah pernyataan yang tidak benar (seperti biasa)!" kata Trump melalui akun Twitter pribadinya pada Senin. 

Ketegangan antara Iran dan AS kembali meningkat setelah dua fasilitas minyak milik perusahaan Saudi Aramco diserang pesawat nirawak akhir pekan lalu. Pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, Pompeo menuding Iran yang mendalangi serangan itu. Dia mengatakan Teheran meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pasokan energi dunia. 

Iran telah menampik tuduhan tersebut. Teheran berpendapat tudingan yang dilayangkan padanya dimaksudkan untuk membenarkan tindakan terhadapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement